Ceknricek — Harga minyak dunia mencapai level tertinggi sepanjang tahun 2019. Hal ini terlihat pada penutupan perdagangan Selasa (2/4) atau Rabu pagi. Harga minyak mentah Brent 69,52 dolar AS per barel, berdasarkan London ICE Futures Exchange. Hal ini disinyalir karena prospek lebih banyak sanksi-sanksi terhadap Iran dan gangguan di Venezuela lebih lanjut dapat memperdalam penurunan pasokan yang dipimpin OPEC.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni 2019 naik 0,36 dolar AS atau 0,52 persen menjadi ditutup pada 69,37 dolar AS per barel. Untuk patokan global mencapai puncak sesi perdangan berada di 69,52 dolar AS per barel atau tertinggi sejak 13 November 2018.
Amerika Serikat mempertimbangkan lebih banyak sanksi-sanksi terhadap Iran, produsen terbesar keempat di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), kata seorang pejabat. Tiga dari delapan negara di mana Washington memberikan keringanan untuk mengimpor minyak Iran, kini telah memotong pengiriman mereka dari Iran menjadi nol, kata seorang perwakilan khusus AS pada Selasa (2/4).
Sementara itu, terminal minyak mentah di Venezuela, juga di bawah sanksi-sanksi AS, menghentikan operasi lagi karena pemadaman listrik.
“Penggerak terbaru tampaknya adalah gagasan bahwa pasokan yang diperketat akan menciptakan gambaran fundamental yang lebih kuat,” kata Direktur Riset Pasar Tradition Energy, Gene McGillian, seperti dilansir Reuters.
“Pasar terus terdorong lebih tinggi,” tambahnya.
Namun, ekspor Venezuela tampak stabil pada Maret setelah pengirimannya turun sekitar 40 persen pada Februari dari Januari 2019. Pengurangan pasokan lebih lanjut dari Iran dan Venezuela dapat memperluas penurunan produksi yang dipimpin OPEC. Pasokan OPEC mencapai level terendah empat tahun pada Maret, sebuah survei Reuters menemukan, karena penurunan yang tidak disengaja dan eksportir utama Arab Saudi memotong lebih banyak dari yang disepakati.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah naik tiga juta barel dalam sepekan. Analis memperkirakan akan ada penurunan 425.000 barel. Pola pada grafik harga minyak dapat menyebabkan kenaikan lebih lanjut. Brent hanya sedikit di bawah rata-rata pergerakan 200 hari dan pergerakan di atas tanda ini akan meningkatkan dukungan teknis, kata Olivier Jakob, analis di Petromatrix.
Investor selama berbulan-bulan telah khawatir bahwa data ekonomi global yang lemah dapat berarti melambatnya permintaan minyak mentah, tetapi data yang lebih sehat minggu ini dari Amerika Serikat dan China mengurangi kekhawatiran tentang ekonomi dan mengangkat harga minyak. Angka-angka menunjukkan rebound dalam aktivitas pabrik di Amerika Serikat pada Maret 2019, sementara manufaktur di China kembali bertumbuh. (Antara)