Ceknricek.com–Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kian menguat. Apresiasi mata uang Garuda selaras dengan koreksi indeks dollas AS yang berlanjut. Mengacu data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di level Rp 14.705 pada penutupan perdagangan Jumat (14/4/23) hari ini.
Posisi itu menguat 0,28 persen dari penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.746 per dollar AS. Sementara itu, mengacu kurs tengah pasar valuta asing atau Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat berada pada level Rp 14.666 per dollar AS. Posisi ini jauh lebih rendah dari hari sebelumnya sebesar Rp 14.792 per dollar AS.
Apresiasi rupiah itu selaras dengan indeks dollar AS yang terkoreksi. Mengacu data Investing, greenback saat ini berada pada kisaran 100,65. Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu sentimen yang mendorong pelemahan dollar AS ialah rilis indeks harga produsen (PPI) Negeri Paman Sam. Tercatat pada Maret lalu PPI AS melemah 0,5 persen.
Selain itu, data inflasi AS yang dirilis beberapa hari lalu masih menjadi perhatian investor. Tercatat indeks harga konsumen AS pada Maret sebesar 5 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 6 persen.
“Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan suku bunga acuan Fed mencapai puncaknya di 5,01 persen pada bulan Juni, dari 4,830 persen sekarang, sebelum jatuh kembali ke 4,34 persen pada bulan Desember,” tutur Ibrahim, dalam risetnya, Jumat.
Di sisi lain, sejumlah sentimen mendongkrak nilai tukar rupiah. Sentimen utama yang mendongkrak ialah proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional periode kuartal pertama tahun 2023. Ibrahim menyebutkan, para ekonom memproyeksi pada kuartal pertama tahun ini perekonomian RI tumbuh di kisaran 4,7 persen hingga 4,9 persen.
“Sedangkan untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 14.680- Rp 14.740,” ucap Ibrahim.