Ceknricek.com — Publik tiba-tiba dihebohkan oleh postingan viral seorang yang mengaku sebagai alumni Universitas Indonesia, di media sosial. Alumni tersebut menolak sebuah perusahaan lokal yang menawarkan gaji Rp8 juta.
“Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal. Dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hello meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI Pak!! Universitas Indonesia. Jangan disamain ama fresh graduate kampus lain dong ah, Level UI mah udah perusahaan LN, kalo lokal mah ok aja asal harga cocok,” tulis dia.
Postingan itu mengundang komentar banyak orang, tak terkecuali figur publik. Melanie Subono, misalnya, menganggap ucapan tersebut tidak sepantasnya diungkapkan oleh orang yang berpendidikan.
“Dik minum anggur gih, skali-kali atau piknik. Makasih Tuhan emak bapak saya kagak maksain saya sekolah di UI kalau keluar-keluar otaknya dan bahasanya seperti ini. Kan dah saya bilang, sekolah tinggi, duit banyak dan lain-lain enggak jaminan hati sama mulut orang bener. Mending sekolah setengah seperti saya tapi masih punya akal dikit,” tulis Melanie Subono.
Host ternama tanah air, Feni Rose juga ikut bereaksi.
“Saya sekolah UI, saya pernah kerja kantoran,tapi saya kok enggak tengil seperti itu, mungkin itu UI jalur susah payah kali ya? Susah masuk susah keluar,” tulis Feni Rose.
Mengutip Kompas, Jumat (26/7), data Tracer Study Career Development UI, terdapat 2.500 mahasiswa yang merupakan lulusan 2018. Dari jumlah tersebut, 60 persen terdata bekerja di sektor swasta, 35 persen bekerja untuk pemerintah dan BUMN, sementara sisanya 5 persen memilih untuk berwirausaha.
Berdasarkan tempat bekerja mahasiswa itu, ada 7,7 persen lulusan UI mendapat gaji kurang dari Rp3 juta per bulan. Kemudian 46,3 persen lulusan UI mendapat gaji lebih dari Rp3 hingga Rp6 juta. Sementara 25 persen mendapat gaji lebih dari Rp6 hingga Rp9 juta per bulan. Bahkan sekitar 21 persen yang mendapat gaji lebih dari Rp9 juta per bulan.
Kepala Carier Developement Center UI, Dr. Sandra Fikawati menyatakan, tidak terlalu berlebihan apabila seorang fresh graduate menolak gaji Rp8 juta. Namun itu juga tergantung pada kualifikasi, kompetensi, bidang kerja, dan lokasi kerja yang hendak diambil fresh graduate itu sendiri.
“Biasanya mereka yang harus bekerja di remote area seperti di kilang minyak atau di pegunungan standar gajinya lebih tinggi dibanding yang di kantor dan di dalam kota,” ucap Sandra.
Ia mengatakan, sebelum lulus pihaknya terus mengajarkan mahasiswanya untuk menjalani pelatihan soft skill sebelum mencari pekerjaan.
“Kami ajarkan pembuatan CV dan wawancara untuk mahasiswa, career talk dari berbagai perusahaan dan seminar alumni sebagai sharingpengalaman dan tips memasuki dunia kerja, dan program pemagangan,” kata Sandra.
Dengan semua pelatihan tersebut, diharapkan mahasiswa memiliki bekal yang cukup saat memasuki dunia kerja, bukan hanya kemampuan di bidang ilmu yang dipelajari saat kuliah saja. Ia juga menyarankan kepada fresh graduate UI untuk tak perlu memikirkan gaji terlebih dahulu dalam melamar pekerjaan. Passion para fresh graduate dalam pekerjaan yang dituju merupakan yang utama harus dicari.
“Jadi gaji sebenarnya bukan yang pertama kita ajarkan. Karena bisa saja nanti gajinya besar tapi pekerjaanya tidak sesuai dengan passion-nya atau kemampuannya, kan mending dia suka dengan pekerjaannya walau gajinya biasa saja,” tuturnya.