Ceknricek.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemindahan Ibu kota boleh terjadi asal pekerjaan rumah DKI Jakarta harus tetap diselesaikan. Hal ini diungkapkan Anies di Komplek Istana, Jakarta, Senin (29/4).
Menurut Anies, salah satu alasan yang membuat Jokowi memindahkan Ibu Kota karena beban yang ditanggung Jakarta sangat besar. Apalagi, Jakarta sekarang rawan banjir dan mengidap kemacetan yang kronis.
“Tadi saya sampaikan juga dalam rapat, bahwa pemerintahan berada di Jakarta atau luar Jakarta, masalah-masalah yang ada di Jakarta harus tetap diselesaikan,” ujar Anies.
Pekerjaan rumah DKI Jakarta yang harus tetap diselesaikan adalah daya dukung lingkungan hidup. Pasalnya, sungai di wilayah di Jakarta 96% sudah tercemar. Ada juga permukaan tanah yang terus menurun seiring penggunaan air tanah.
“Soal kebutuhan air bersih, pengelolaan udara, pengolahan limbah, transportasi, itu semua masih menjadi PR yang harus diselesaikan,” kata Anies.
Meski demikian, Anies memastikan bahwa wacana pemindahan Ibu Kota dari Pulau Jawa tidak mengganggu pengerjaan proyek besar di Jakarta.
“Presiden menegaskan bahwa pembicaraan mengenai Ibu Kota tidak ada hubungannya dengan rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta. Rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta tetap berlanjut, jalan terus,” ungkap Anies.
Anies menambahkan, integrasi antar moda transportasi di Jabodetabek membutuhkan biaya yang tinggi.
“(Rp 571 triliun) itu adalah anggaran pembangunannya. Jadi, misalnya kita akan membangun MRT, sekarang baru 16 km. Nanti akan dibangun 231 km, LRT lebih dari 120 km, lalu kereta api yang ada di bawah akan dinaikkan itu 27 km, sehingga tidak ada lagi kemacetan akibat kereta api yang berhenti,” ujar Anies.