Ceknricek.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (26/4) dibuka melemah 0,36 persen ke angka 6.349. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 dibuka turun lima poin ke angka 999,328. Adapun tren menurunnya IHSG ini sudah terlihat sejak perdagangan saham pada Rabu (24/6).
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah, memperkirakan IHSG akan bergerak variatif yang didorong respons investor atas pengumuman kinerja para emiten dan tekanan yang datang dari sentimen global, terutama dari kebijakan perekonomian Amerika Serikat dan dinamika harga minyak dunia.
Menurutnya, investor akan menyoroti dinamika hubungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Iran terkait ekspor minyak, dan juga kisruh politik Trump dengan rivalnya di Partai Demokrat, yang diwarnai desas desus pemakzulan.
“Itu dipandang sebagai risiko dari global, sedangkan katalis lainnya hanya bisa sebagai penopang bagi pasar,” ujar Alfiansyah, seperti dikutip laman Antara
Sementara itu, perkembangan terbaru datang dari proses negosiasi damai untuk konflik dagang antara AS dan China. Delegasi pejabat tinggi kedua negara dikabarkan akan mengadakan pertemuan di Beijing, China, pada 30 April 2019, yang selanjutnya disusul rencana kunjungan Presiden China Xi Jinping ke AS.
Di sisi lain, harga minyak diwarnai dengan upaya AS yang terus menekan ekspor minyak Iran ke angka nol dengan optimisme yang akan didukung pelaku pasar global. Menurut pemerintah AS, pasokan minyak akan banyak di pasar sehingga memudahkan transisi dan menjaga harga tetap stabil.
Dinamika ini membawa harga minyak global Brent dan West Texas Intermediate (WTI) naik dan dikhawatirkan bisa menimbulkan tekanan ke defisit transaksi berjalan Indonesia sebagai negara net importir minyak.