Ceknricek.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (30/1) ditutup terkoreksi seiring melemahnya pergerakan bursa saham global akibat virus korona. IHSG ditutup melemah 55,44 poin atau 0,91 persen ke posisi 6.057,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 13,11 poin atau 1,31 persen menjadi 987,20.
“Sentimen virus korona masih mendominasi bagi pasar saham global termasuk IHSG dan kembali menjadi salah satu faktor tekanan bagi IHSG,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah seperti dilansir Antara.
IHSG sempat berada dalam area positif, namun pesimisme sejumlah pasar global membuat pelaku pasar saham di dalam negeri mengambil posisi jual.
Baca Juga: Kolaborasi BKPM dan BEI untuk Integrasikan Investasi Riil dan Pasar Modal
Menurut Alfiansyah, virus korona ditanggapi serius sejumlah negara, dikhawatirkan berdampak bagi perekonomian. Padahal, diharapkan tahun 2020 menjadi tahun pemulihan setelah pada 2019 lalu terdapat banyak momentum yang memberatkan seperti perang dagang AS-China serta Brexit.
“Sikap optimistis akan terjadinya pemulihan perekonomian global pada 2020 berbanding terbalik ketika virus korona menyerang sehingga menimbulkan pesimisme bagi para pelaku pasar,” ucapnya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 419.762 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,06 miliar lembar saham senilai Rp5,28 triliun. Sebanyak 129 saham naik, 271 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya.
Sebagai pembanding, nilai indeks bursa regional antara lain Indeks Nikkei melemah 401,60 poin (1,72 persen) ke 22.977,80, Indeks Hang Seng turun 711,50 poin (2,62 persen) ke 26.449,10, dan Indeks Straits Times melemah 13,61 poin (0,43 persen) ke posisi 3.168,96.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini