Ceknricek.com — Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, Harbrinderjit Singh (HS) Dillon. HS Dillon meninggal karena komplikasi jantung dan paru-paru di RS Siloam, Jalan Sunset Road, Badung, Bali, Senin (16/9).
HS Dillon lahir di Medan 23 April 1945. Ia merupakan keturunan India yang berwarganegara Indonesia. Kiprah HS Dillo mentereng di dunia perpolitikan Indonesia. Ia menduduki berbagai posisi dalam kehidupan politik, termasuk asisten Menteri Pertanian, dan Komisaris Komisi Nasional untuk Manusia Hak, dan Direktur eksekutif Reformasi Tata Pemerintahan Kemitraan di Indonesia.
HS Dillon juga terkenal dengan pengkritik korupsi yang “blak-blakan” di Indonesia. Namanya juga tercatat sebagai pendiri Yayasan Standar Pelaporan Hak Asasi Manusia Internasional (FIHRRST), sebuah asosiasi internasional yang didedikasikan untuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia.
Baca Juga: Anies Baswedan: Selamat Jalan HS Dillon
Di mata Direktur Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid, HS Dillon merupakan sosok yang menaruh perhatian kepada pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Menurut dia, HS Dillon sangat kritis terhadap jalannya pembangunan yang tidak memerhatikan penghormatan HAM dan pelestarian alam.
“Ia tidak pernah berhenti berpikir, selalu mengajak siapa pun untuk terus memikirkan kepentingan bangsa dalam semangat kemanusiaan yang melampaui sekat suku, agama, ras dan asal-usul kebangsaan,” ujar Usman seperti dikutip CNN.
Hal yang sama berlaku juga di bidang korupsi. Juru Bicara KPK Febri Diansyah menilai HS Dillon sebagai pejuang HAM dan pegiat antikorupsi yang gigih mendukung KPK semasa hidup. HS Dillon, kata dia, senantiasa membangun kinerja komisi antirasuah KPK dalam pemberantasan korupsi.
“Datang ketika KPK butuh dukungan dan mengkritik ketika KPK perlu diingatkan,” ujar Febri.
Karier dan Penghargaan
HS Dillon memulai karier di tenaga ahli diperbantukan pada Ketua Tim Khusus Proyek Perkebunan Berbantuan, Direktorat Jenderal, Departemen Perkebunan (1983-1985). Selanjutnya, ia menempati berbagai posisi di bidang pertanian, korupsi dan juga HAM.
HS Dillon setidaknya sempat menduduki 14 karier di pemerintahan. Ia sering mewakili Indonesia berbagai kegiatan nasional maupun internasional.
Atas prestasinya ini HS Dillon diganjar beberapa penghargaan di antaranya Bintang Jasa Pratama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Global Award dari Priyadarshni Academy Mumbay, India, Bidang Hak Asasi Manusia dan Sosial Ekonomi.
BACA JUGA: Cek HUKUM, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.