Ceknricek.com — Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Tanah Air. Artis senior Ria Irawan mengembuskan napas terakhir dalam usia 50 tahun, Senin (6/1) sekitar pukul 04.00 WIB. Sebelumnya, Almarhumah diketahui mengidap kanker kelenjar getah bening stadium empat, dan sempat dinyatakan sembuh.
Ria pertama kali divonis menderita kanker endometrium pada 2014. Dia sembuh setelah menjalani berbagai pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi.
Tiga tahun berselang, sel kanker dalam tubuhnya kembali aktif dan penyakit itu kambuh. Aktris kelahiran Jakarta 24 Juli 1986 ini kemudian dirawat lagi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM, Jakarta, September 2019 lalu.
Kiprah Ria Irawan
Chandra Ariati Dewi Irawan adalah bungsu lima bersaudara dari pasangan Bambang Irawan dan Ade Irawan, pasangan artis terkenal pada masanya.
Ria mengawali karier sejak usia 4 tahun. Ia berperan sebagai figuran di film Sopir Taksi (1973) besutan sang ayah, Bambang Irawan, yang juga dibintangi Bambang Hermanto dan Dien Novita.
Baca Juga: Ungkapan Duka Lukman Sardi dan Atiqah Hasiholan Atas Wafatnya Ria Irawan
Kariernya melesat. Dua tahun kemudian ia muncul di film Fajar Menyingsing (1975) dan Chicha (1976) bersama penyanyi cilik saat itu, Chicha Koeswoyo.
Nama Ria Irawan semakin moncer setelah berperan dalam film Kembang Kertas (1984) dan masuk nominasi Aktris Pendukung Terbaik, Festival Film Indonesia 1986, dalam film Bila Saatnya Tiba (1985).
Penghargaan FFI pertama diraihnya lewat film Selamat Tinggal Jeanette (1987). Lewat adu akting dengan Mathias Muchus dan Meriam Bellina, Ria dinobatkan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik 1988.
Merambah Dunia Tarik Suara
Sukses sebagai pemeran tidak membuat Ria berhenti berkreativitas, ia pun merambah dunia tarik suara dan membuat kelompok bernama Japras.
Tidak tanggung-tanggung ia juga mengajak aktris kawakan lain dalam grupnya ini, di antaranya Ully Artha, Debby Cintia Dewi, Wieke Widowati, Rini S. Bono, Nurul Arifin, Ita Mustafa, Ani Kusuma, Eva Arnaz, dan Rima Melati. Album tersebut pun meledak di pasaran.
Ria Irawan bahkan sempat membuat 2 album dangdut bersama aktor senior Rano Karno bertajuk Hiasan Mimpi dan Sorga Dunia. Tak hanya dangdut, ia juga membuat album pop berjudul Setangkai Anggrek Bulan dan Di Antara Hatiku Hatimu.
Kehidupan Pribadi
Dekade 1990-an, publik dihebohkan dengan ditemukannya Rivaldi Sukarno meninggal akibat overdosis di kediaman Ria Irawan. Akibat kasus ini, Ria memilih untuk hijrah ke luar negeri, tepatnya di Milan, Italia, tempat sang kakak, Dewi Irawan.
Tahun 1997, perempuan berdarah Minang-Jawa ini menikah dengan pengusaha berstatus duda Yuma Wiranatakusumah. Namun bahtera hidup mereka hanya bertahan 2 tahun. Mereka resmi bercerai pada 1999.
Setelah vakum 10 tahun dari dunia keartisan, Ria kembali menampilkan dirinya dalam film Biola Tak Berdawai (2003) dan diganjar The Best Actress dalam ajang Festival Film Asia Pasific di Iran tahun 2003. Ria juga ikut terlibat dalam film Impian Kemarau (2004), Belahan Jiwa (2005), dan Janji Joni (2005)
Baca Juga: Artis Ria Irawan Tutup Usia
Di tahun yang sama Ria nyaris terjerat kasus narkoba. Ia ditangkap bersama pengunjung diskotik Crown lainnya. Namun, pada akhirnya ia dilepaskan karena polisi tidak punya cukup bukti.
Cobaan datang tak menghalanginya berprestasi. Ria tetap aktif berperan dalam film dan sinetron dan kembali dinobatkan sebagai Aktris Pendukung Terbaik dalam film Berbagi Suami (2006) garapan Nia Dinata.
Pada tahun 2009, Ria Irawan didiagnosis terkena kanker getah bening. Ia menjalani pengobatan di Jakarta dan harus mengikhlaskan rambut indahnya demi kemoterapi.
Sempat dikabarkan sembuh, namun kanker getah bening yang diidap Ria Irawan kembali aktif dengan stadium 3. Ria Irawan tak putus harapan. Ia pun berjuang untuk melawan sakitnya.
Di tengah perjuangannya, ia dilamar oleh mantan asistennya Mayky Wongkar. Setelah sempat ditolak 4 kali, akhirnya hati Ria pun luluh. Mereka akhirnya menikah pada 2016.
Mereka menjalani hidup bersama selama beberapa tahun, hingga Ria mengembuskan napas terakhir, Senin (5/1), di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jenazah Almarhumah disemayamkan ke rumah duka di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum dibawa ke tempat peristirahatan terakhir.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini