Ceknricek.com — Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong komitmen Internasional untuk mematuhi Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT). Hal itu disampaikan dalam pertemuan High Level Briefing on Supporting the Non-Proliferation Treaty Ahead of the 2020 Review Conference di New York, Amerika Serikat, Selasa (2/4).
Dilansir laman website, kemlu.go.id, Rabu (3/4), Menlu Retno mengatakan Indonesia akan selalu menempatkan isu perlucutan senjata nuklir sebagai salah satu agenda prioritas dan mendukung penuh pelaksanaan NPT secara konsisten.
Retno menegaskan, NPT harus terus diwujudkan melalui implementasi tiga pilarnya secara berimbang, komprehensif, dan non-diskriminatif.
“NPT harus mewujudkan pilar perlucutan senjata, non-proliferasi, dan penggunaan nuklir untuk tujuan damai,” ujarnya.
Menurut Retno, selama ini, implementasi perjanjian NPT dinilai masih imparsial dan tidak memberikan perhatian yang cukup bagi akses negara berkembang terhadap penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Keberlangsungan hidup umat manusia akan ditentukan oleh keberanian untuk menghapuskan senjata nuklir selamanya.
Untuk diketahui, tahun 2020 mendatang akan menjadi momentum peringatan lima dekade sejak diberlakukannya perjanjian NPT secara resmi. Indonesia memainkan peranan penting, sebagai Ketua Kelompok Kerja Gerakan Non Blok untuk non-proliferasi dan perlucutan senjata, dan karenanya mewakili suara kelompok negara-negara berkembang.
Indonesia menekankan bahwa hasil 2020 NPT Review Conference haruslah mencerminkan langkah maju yang positif, termasuk dalam memastikan hak semua negara menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai. Indonesia juga menegaskan komitmen untuk terlibat secara konstruktif dengan seluruh pihak dalam isu perlucutan senjata nuklir, demi mendukung terciptanya dunia internasional yang lebih aman, damai, dan sejahtera.