Ceknricek.com — Indonesia menerima hibah satu buah kapal pengawas perikanan Hakurei Maru dari Pemerintah Jepang, disertai bantuan dana untuk perbaikan dan perlengkapan komponen kapal sebesar 2,2 miliar yen atau sekitar Rp274 miliar.
Penyerahan kapal diresmikan melalui penandatangan pertukaran nota di Jakarta, Jumat (14/2) oleh Direktur Urusan Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii.
“Indonesia mengalami kerugian akibat penangkapan ikan ilegal, namun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia belum memiliki kapal yang mampu untuk mengawasi laut,” ujar Shimizu Kazuhiko, Konselor Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.
Kazuhiko menambahkan, kondisi itu menjadi dasar pemberian kapal pengawas dari biro perikanan Jepang, yang bertujuan meningkatkan kemampuan pihak berwenang dalam mengawasi penangkapan ikan di laut Indonesia.
Jepang mengharapkan hibah berupa kapal pengawas dan bantuan dana perbaikan perlengkapan komponen dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hakurei Maru yang dihibahkan adalah kapal pengawas yang diproduksi tahun 1993, dengan panjang mencapai 63,37 meter dan tonase standar internasional sebesar 741 ton, berkapasitas penumpang maksimal 29 orang.
Baca juga: Cegah Korona, Pelindo II Periksa Kapal China Sebelum Berlabuh di Indonesia
“Setelah Maret 2020, kami akan melaksanakan pelatihan perbaikan, penggunaan, dan pelayaran kapal tersebut. Penyerahan akan dilakukan kepada pihak KKP pada tahun 2021,” kata Kazuhiko menjelaskan.
Pemberian hibah berupa kapal pengawas perikanan, kata Kazuhiko, merupakan yang pertama kali dilakukan oleh pemerintahan Jepang kepada negara lain.
Hibah ini juga disebut berkaitan dengan peningkatan kapasitas penegakan hukum di wilayah maritim Indonesia yang akan berkontribusi dalam mewujudkan konsep “Samudera Hindia yang bebas dan terbuka”.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS KEPALA DAERAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini