Ceknricek.com – Suasana duka menyelimuti rumah Ipda Auzar di Bambu Kuning I Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Rabu (16/5). Keluarga bersedih. Tangis terdengar saat jenazah Auzar tiba di rumah duka sekitar pukul 13.30 WIB. Ratusan warga sekitar terus berdatangan menyatakan duka cita.
“Almarhum luar biasa, jiwa sosialnya tinggi untuk kegiatan masyarakat. Terutama kegiatan di masjid yang ada di sekitar tempat tinggalnya ini," kata Erwin (42), tetangga, yang tinggal di depan rumah almarhum.
Ratusan pelayat memadati rumah Ipda Auzar, termasuk komunitas pencinta sepeda tua atau ontel. Auzar sudah lima tahun terakhir aktif dalam komunitas tersebut dan selalu mendukung komunitas itu.
“Pak Auzar selalu dukung komunitas sepeda ontel. Dia sering ke kantor dan kegiatan lainnya naik sepeda ontelnya tua itu. Pekan lalu kami sempat naik ontel bersama anggota komunitas itu keliling Kota Pekanbaru. Kami kehilangan Pak Auzar,” ujar Ketua Laskar Sepeda Tua Pekanbaru, Fajar Daulay ketika melayat di rumah duka, Rabu.
Ipda Auzar tewas dalam serangan di Makopolda Riau, Rabu pagi. Saat itu, lima penyerang, yang diduga teroris, menaiki mobil Avanza putih, menerobos masuk ke Mapolda. Mereka menabrakan mobilnya dan mengenai sejumlah orang, termasuk Ipda Auzar. Setelah menabrakan mobilnya, mereka keluar dan menyerang polisi dengan samurai. Empat penyerang tewas ditembak polisi, satu lainnnya melarikan diri.
Auzar yang terluka parah dilarikan ke RS Bhayangkara, Pekanbaru. Nyawanya tidak tertolong. Auzar meninggal. Ipda Auzar lahir di Tanjung Alam 9 November 1962, meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan satu orang cucu.
Sementara itu, Tim Jihandak Gegana Satuan Brimob Polda Riau memeriksa mobil Avanza yang digunakan para terduga pelaku teroris. Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto mengatakan bahwa tim Jihandak masih menyelidiki isi dari mobil tersebut.
Polisi juga sempat menemukan kabel berikut sebuah kotak. Namun, Sunarto mengatakan belum dapat dipastikan apakah benda itu sebagai bahan peledak. "Dari pemeriksaan ada rangkaian kabel, ada kotak kosong. Masih didalami," ujarnya.
Begitu juga terkait informasi adanya seorang terduga teroris yang mengenakan pelindung tubuh, dia mengatakan masih didalami petugas.
Terduga teroris yang mengenakan pelindung tubuh tersebut merupakan satu dari empat terduga teroris yang tewas ditembak polisi. Bedanya, jasad terduga teroris itu masih berada di halaman Mapolda Riau, sementara tiga teroris yang tewas telah dibawa ke RS Bhayangara.
Areal sekitar jasad berpelindung tubuh, yang diduga membawa bahan peledak, itu telah dipasang garis polisi. Begitu juga dengan areal mobil jenis Avanza putih yang ringsek pada bagian depan itu dipasangi garis polisi.
Antara