Ceknricek.com – Dalam rangka menjaga stabilisasi harga bahan pangan pokok, khususnya harga bawang merah dan bawang putih yang cenderung terus meningkat, Kementerian Pertanian (Kemantan) melalui Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menggelar Operasi Pasar (OP) selama 5 hari, Jumat (12/4) hingga Selasa (16/4), di beberapa titik wilayah Jakarta.
“Dengan operasi pasar ini harga bawang merah dan bawang putih diharapkan bisa stabil dan kembali normal,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi saat melakukan pelepasan operasi pasar di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Jakarta, Jumat (12/04).
Selain di TTIC, OP yang dilakukan dengan menggandeng Gapoktan LUPM, PT. Food Station Tjipinang Jaya dan CV. Cahaya Bahari itu, digelar di 46 lokasi; 39 pasar, 2 kecamatan, 3 kelurahan, dan 1 perumahan di wilayah Jakarta. OP dilakukan di pasar eceran dan kecamatan/kelurahan di DKI yang harga bawangnya tinggi, termasuk lokasi masyarakat menengah ke bawah sehingga diharapkan langsung menyentuh konsumen akhir dan tepat sasaran.
Bawang merah yang dijual kepada masyarakat sebanyak 10 ton dengan harga Rp20.000 per kg, 10 ton bawang seharga Rp23.500 per kg. Selain itu juga 4 ton cabai merah keriting dengan harga Rp18.000 per kg. Volume pasokan komoditi yang dijual akan ditambah jika masih belum mencukupi tingkat permintaan masyarakat selama lima hari dilaksanakan OP.
Semua komoditi tersebut didatangkan langsung dari gabungan kelompok tani, sehingga harganya bisa lebih murah dibanding harga pasaran yang mencapai Rp60.000 per kg untuk bawang merah, Rp55.000 ker kg bawang putih, dan cabai merah Rp25.000 per kg.
Menurut Agung, Kementan memiliki instrumen dalam upaya stabilisasi harga pangan melalui Toko Tani Indonesia (TTI) dan TTI (Centre) yang berperan sebagai distribution center.
TTI dan TTIC memiliki aktivitas menyalurkan bahan pangan pokok ke konsumen langsung dengan harga terjangkau, dan kualitas tetap terjaga.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik menyampaikan masyarakat tak perlu khawatir karena stok bawang putih mencukupi.
“Stok bawang masih aman. Bawang putih yang kami keluarkan ini merupakan stok bulan Oktober, kami mengambil stok yang ada di gudang-gudang bekerjasama dengan pelaku usaha untuk mengeluarkan stok bawang mereka membantu menstabilisasikan harga bawang di pasar,” ujar Yasid.
Menurut Yasid, pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati sebenarnya sudah kembali normal. Tingginya harga di tingkat retail, lebih disebabkan karena pedagang eceran masih menjual bawang merah stok lama. Pedagang eceran membeli dengan harga tinggi, jadi wajar kalau mereka habiskan stok dengan harga yang tinggi juga.
Namun ini tidak akan lama karena harga di pasar induk sudah mulai turun. Pasokan aman terkendali karena masuk 30an truk bawang merah dari normalnya cukup 25 truk sehari. Harga sudah mulai turun seribu hingga dua ribu, apalagi dibantu sama Operasi Pasar sekarang, tentu akan makin turun lagi, ujar Yasid.
Operasi Pasar terus diupayakan supaya harga lebih cepat kembali normal. Kementan pun memastikan tanaman bawang merah masih sangat luas, bahkan sebagian sudah siap panen. Bulan Mei nanti akan ada pemanenan, jadi tidak perlu khawatir kami pastikan stok aman,” tutup Yasid.