Ceknricek.com — Sementara banyak negara justru bermaksud memperpanjang jalur sepeda di berbagai kota, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni malah meminta Kapolri bila perlu membongkar jalur sepeda Thamrin-Sudirman, Jakarta, sepanjang 11 km. Oon? Sahroni menyebut jalur sepeda “menimbulkan isu diskriminasi” pengguna jalan.
Pemda Provinsi Jakarta belum lama (terlambat) membuka jalur sepeda. Itu terjadi setelah meningkatnya jumlah pesepeda menyusul merebaknya pandemi Covid-19. Sabtu dan Minggu adalah puncak banyaknya jumlah pesepeda di ibukota. Mereka beranggapan bersepeda itu menyehatkan. Juga meningkatkan imunitas.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan membuat jalur sepeda sepanjang 545,8 km. Hingga 2020, jalur sepeda yang ada di Jakarta baru 63 km. Sangat pendek. Total anggaran yang sudah disiapkan untuk pembangunan 137 km jalur sepeda 2020 mencapai Rp 62 milliar. Gubernur Anies Baswedan mengklaim jumlah pesepeda di Jakarta naik 10 kali lipat saat masa PSBB transisi.
Secara global, data dari Universitas North Carolina, AS, menunjukkan ada 3.607 km jalur sepeda yang baru dibuka di dunia. Per 31 Agustus 2020, dua pertiga dari rencana infrastruktur Eropa mengalokasikan anggaran lebih dari 1 miliar euro untuk pembuatan jalur sepeda.
Prancis akan membangun jalur sepeda sepanjang 727 km, Italia 336 km, Swiss 140 km, Portugal 135 km dan Spanyol 127 km. Kota Antwerpen, Belgia, sudah memiliki trek bersepeda yang dibangun pada tahun 2006-2012 sepanjang 1000 km. Termasuk salah satu trek terpanjang di dunia.
Di Amsterdam, Belanda, yang dihuni sekitar 1,1 juta penduduk ini bisa disebut 60 persen aktivitas perjalanan mereka menggunakan sepeda, entah ke sekolah, tempat kerja, toko, atau sekadar keliling kota. Sisanya memanfaatkan kendaraan umum seperti kereta, trem, dan bus. Sangat sedikit yang menggunakan taksi, apalagi mobil pribadi. Hal itu karena kebanyakan jalan hanya satu arah dan biaya parkir yang relatif mahal.
Bogota, ibu kota Kolombia yang berpenduduk sekitar 8 juta, memiliki jalur sepeda yang panjang dan komprehensif sepanjang 376 km. Pesepeda di Bogota yang menggunakan jalur sepeda ini mencapai rata-rata 84.000 setiap hari. Dengan bersepeda masyarakat dapat memotong biaya transportasi dan mengurangi polusi pada saat yang bersamaan. Pemda Bogota berencana memperpanjang jalur sepeda menjadi 550 km.
Bersepeda, kata dokter, dapat mengoptimalkan kinerja sistem kardiovaskular, yaitu jantung dan pembuluh darah, dengan cara memperkuat otot jantung dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Dengan kinerja sistem kardiovaskular yang baik, risiko terkena stroke, serangan jantung dan tekanan darah tinggi dapat dikurangi.
Bersepeda dapat memperkuat otot kaki, bokong, paha, betis, pinggul, perut, lengan, dan bahu. Tak hanya itu, bersepeda juga baik untuk persendian dan telah terbukti bermanfaat bagi penderita osteoartritis.
Penggila Gowes
Dua perempuan ini kerap pelesir ke luar kota, bahkan luar negeri, dengan membawa sepeda lipat (seli). Memang bukan digowes menuju tempat tujuan, tetapi keliling ke kota wisata dengan sepeda. Praktis dan menyenangkan.
Salah satu pecinta seli adalah Imelda Irawati. Ia aktif di Indonesia Foldingbike (Id-Fb), perkumpulan pemilik seli. “Anggotanya asyik-asyik, acaranya juga seru-seru,” kata Ira semangat. Apalagi, tambahnya, naik sepeda bisa berolahraga, sekaligus berwisata kuliner, menambah teman, dan memperkenalkan alat transportasi yang ramah lingkungan.
Satu lagi, bisa menertawakan orang yang sedang kena macet, tulis kompas.com. “Puas rasanya. Apalagi kalau sedang ikut Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman tiap akhir bulan,” jelas wanita yang oleh rekan-rekannya dijuluki Bu Lurah (bundaran) HI ini.
North Sea Cycle Route, Eropa
Rute ini adalah jalur bersepeda terpanjang di dunia, yang memanjang 6.000 km di garis pantai Laut Utara dan melalui tujuh negara, termasuk Inggris, Belanda, Jerman, Denmark, Swedia dan Norwegia.
Sebagian besar rute berada di jalur sepeda khusus atau jalan kecil. Sangat cocok untuk semua pengendara sepeda kawakan.
Danube Cycle Path, Eropa
Sungai Danube mengalir sejauh 2.896 km melalui jantung Eropa. Selain menyusuri Sungai Danube, jalur bersepeda ini juga melalui Jerman, Austria, Slovakia, Hongaria dan Rumania. Rute ini cocok dijajal untuk keluarga atau mereka yang baru bersepeda, dengan sebagian besar rute berada di jalur datar dan beraspal.