Ceknricek.com — Ketegasan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak begitu melekat dalam diri Badai, eks Kerispatih.
Badai tak segan-segan menegur siapa saja di sekitarnya yang melanggar protokol kesehatan. Hal itu dilakukan musisi yang dikenal sebagai hitsmaker itu bukan untuk gagah-gagahan atau berlagak jago. Tapi semata-mata untuk mencegah penularan COVID-19.
Pentolan Badai Romantic Project ini secara ketat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan di manapun dirinya berada termasuk di luar rumah. Tak jarang ia langsung menegur orang-orang yang ditemuinya ketika tidak memakai masker atau enggan menjaga jarak.
“Saya kalau ke luar rumah 1-4 bulan pertama (COVID-19 melanda) ketat banget terapkan protokol kesehatan. Bawa sarung tangan, hand sanitizer beberapa botol dan masker mulai dari yang kain sampai masker medis. Bukan hanya itu, saya juga bawa sabun cuci tangan, senduk, garpu, sumpit, sedotan sampai sekarang masih saya bawa. Jadi saat saya harus makan di luar rumah, saya menggunakan peralatan makan pribadi,” paparnya lewat wawancara video dengan ceknricek.com di Jakarta, Minggu, (8/11/20).
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M PROTOKOL KESEHATAN DALAM KELUARGA
Bukan hanya peralatan makan, Badai juga disiplin menerapkan jaga jarak ketika harus antre di sebuah tempat atau lokasi. Ia bahkan sering tegur orang yang tidak jaga jarak.
“Saya benar-benar menerapkan jaga jarak, misalnya saat antre saya berusaha berdiri agak jauh. Bahkan saya pernah menegur orang di ATM karena posisi berdirinya terlalu dekat. Pokoknya saya akan menegur orang lain yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” tambahnya.
Musisi berusia 42 tahun ini sejak COVID-19 merebak selalu melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas baik di panggung musik maupun kegiatan biasa sehari-hari. Pemilik nama asli Doadibadai Hollo ini mengisahkan pengalamannya berusaha tetap menjaga jarak meski harus bekerja di tengah orang banyak.
“Saya berusaha mengingatkan mereka secara baik-baik karena COVID-19 ini bencana dunia, jadi semua orang tahu soal ini. Jadi seperti saat bekerja dengan teman-teman di studio pribadi saya, saya selalu mengatakan maaf tidak bisa ramai-ramai karena kapasitas studio tidak besar dan mengurangi risiko penularan. Saya juga mengurangi tamu yang datang ke rumah. Saat berbicara, saya usahakan tetap jaga jarak bukan tidak menghormati lawan bicara tapi keadaan mengharuskan kita seperti ini. Intinya wabah ini nyata, jadi kita tidak boleh sombong. Lebih baik mencegah daripada hal buruk terjadi,” pungkasnya.
Baca juga: Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan Jadi Daya Tarik MICE
Baca juga: Satgas COVID-19: 25 Ribu Warga Tolak Edukasi Soal Protokol Kesehatan