Ceknricek.com — Berbicara tentang kesuksesan Inter Milan tak bisa dilepaskan dari nama Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal itu sukses membawa Inter meraih masa emasnya di musim 2009/2010, kala I Nerazzurri meraih treble: Serie-A, Coppa Italia dan Liga Champions. Usai ditinggal Mourinho, Inter memang mengalami fase penurunan.
Satu-satunya gelar bergengsi yang bisa diraih Inter ialah Coppa Italia musim 2010/2011. Inter juga sempat absen di Liga Champions selama enam edisi, dari musim 2012/2013 hingga 2017/2018. Hal ini tak terlepas dari performa melempem mereka di Serie-A, dimana mereka kesulitan menembus zona elit 3 besar.
Mereka baru kembali ke kompetisi tertinggi antar klub Eropa, Liga Champions di musim 2018/2019. Sayang, mereka langsung terhempas di fase grup usai kalah saing dengan Barcelona dan tim yang akhirnya menjadi finalis musim lalu, Tottenham Hotspur.
Musim ini, mereka kembali berlaga di Liga Champions. Tergabung di grup F, mereka kembali bergabung bersama Barcelona, ditemani juara Liga Ceko, Slavia Praha dan runner up Bundesliga 2018/2019, Borussia Dortmund.
Di bawah arahan pelatih anyar Antonio Conte, di awal musim ini Inter sukses menyajikan permainan yang menarik di kompetisi lokal. Pada ajang Serie-A, Romelu Lukaku dkk sukses menyapu bersih enam laga awal dan memimpin klasemen sementara Serie-A. Total mereka telah mencetak 13 gol dan hanya kemasukan dua gol.

Baca Juga: Kalahkan Cagliari Inter Duduki Puncak Klasemen Liga Italia 2019-2020
Kehadiran Conte sebagai allenatore pada awalnya memang sempat menimbulkan kontroversi lantaran Conte adalah mantan pemain dan pelatih Juventus. Namun, harapan para Internisti agar tim favorit mereka kembali berjaya seperti era Mourinho kini disematkan di pundak Conte.
Meski diharapkan dengan ekpektasi yang besar, pelatih berusia 50 tahun itu meminta agar publik enggan membanding-bandingkan dirinya dengan Mourinho.
“Pertama-tama, kita tahu apa yang dilakukan Inter tahun 2010 sangat sulit diulangi. Saya menghormati Mourinho dan timnya namun saya katakan membandingkan kami sangatlah mustahil,” ujar Conte seperti dilansir Sempreinter.
“Kami berada pada waktu yang berbeda. Kami berada pada jalur yang bisa menuntun kami ke ambisi untuk menghadirkan kebahagian untuk para pendukung. Apa yang dilakukan Inter saat itu tak akan pernah terhapus dalam sejarah sepakbola,” ucapnya.
Ajang Pembuktian Diri
Entah jodoh atau tidak, Conte memang seperti di jalur yang sama dengan Mourinho. Mantan pelatih timnas Italia itu juga pernah melatih Chelsea, tim yang juga pernah melambungkan nama The Special One, julukan Mourinho. Keduanya sama-sama memberi gelar Premier League dan Piala FA untuk The Blues.
Kesempatan emas Conte melepaskan diri dari bayang-bayang Mourinho hadir dalam lanjutan fase grup menghadapi Barcelona, Rabu (2/10) atau Kamis (3/10) dini hari WIB. Salah satu kekurangan Mourinho saat memberikan treble musim 2009/2010 adalah Mou gagal mengalahkan Barcelona di kandangnya, Camp Nou.
Saat itu Inter kalah 0-2 saat bertemu Barcelona arahan Pep Guardiola di fase grup. Kemudian mereka juga kalah 0-1 di babak semifinal, meski akhirnya lolos ke final berkat selisih gol home–away.
Performa Barcelona di awal musim ini juga sedang tak terlalu bagus-bagus amat. Di kompetisi lokal, mereka hanya bertengger di posisi 4 klasemen sementara dan telah menderita dua kali kekalahan dari tujuh laga.
Hal ini tak terlepas dari rapuhnya lini belakang mereka yang hanya sekali berhasil mencetak clean sheet. Absennya Messi yang baru tampil dua kali di La Liga juga mengurangi daya gedor mereka. Sementara kehadiran Antoine Griezmann belum mampu menutupi kehilangan La Pulga, julukan Messi.
Baca Juga: Butuh 71 Detik Suarez Cetak Gol Bawa Barcelona Lumat Valencia 5-2
Sayang, dalam laga nanti malam, Inter bakal kehilangan sang juru gedor, Lukaku. Pemain yang didatangkan dengan biaya EUR 65 juta itu menderita cedera otot paha dan harus menepi selama 10 hari.
“Lukaku tidak bersama kita saat ini. Dia terus merasakan masalah dan meski hasil tesnya negatif, kami tidak mau ambil risiko dengannya. Tidak ada yang perlu ditangisi, kami santai dan akan fokus menanganinya setelah laga melawan Barcelona,” ucap Conte.
Perkiraan Formasi
Barcelona (4-3-3): Marc-Andre ter Stegen; Nelson Semedo, Gerard Pique, Clement Lenglet, Junior Firpo; Sergio Busquets, Arthur, Frenkie de Jong, Luis Suarez, Antoine Griezmann, Carles Perez
Inter Milan (3-5-2): Samir Handanovic; Diego Godin, Stefan de Vrij, Milan Skriniar; Stefano Sensi, Kwadwo Asamoah, Nicolo Barella, Danilo D’Ambrosio, Marcelo Brozovic; Alexis Sanchez, Lautaro Martinez
Prediksi: 50-50
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.