Ceknricek.com — Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (30/12) berpeluang menguat menjelang penutupan tahun 2019. Meski demikian, pada pembukaan perdagangan IHSG dibuka melemah tipis 0,18 poin ke posisi 6.329,14 dari perdagangan Jumat (27/12).
Indeks 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga bergerak turun 0,37 poin atau 0,04 persen menjadi 1.022,34. Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah menilai peluang IHSG untuk menguat terutama dalam pekan ini masih cukup terbuka.
“Kendati terbatasnya katalis positif bagi pasar sejalan dengan berkurangnya aktivitas pemodal dalam berinvestasi,” kata Alfiansyah seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Rupiah dan IHSG Menguat Pada Perdagangan Jumat 27 Desember
Bursa saham regional Asia siang ini antara lain indeks Nikkei melemah 117,4 poin atau 0,49 persen ke 23.720,32, indeks Hang Seng menguat 45,41 poin atau 0,16 persen ke 28.270,83, dan indeks Straits Times menguat 2,08 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.228,61.
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta menurut pantauan dari Bloomberg pukul 9:40 WIB dibuka menguat ke posisi Rp13.932 per dolar AS, dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.952 per dolar AS.
Mengacu pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada 30 Desember, rupiah juga menguat ke posisi Rp13.945 dari sebelumnya Rp13.956.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai perdagangan hari ini rupiah kemungkinan masih akan menguat. Jelang akhir tahun, investor tampaknya memilih bersikap wait and see di tengah sepinya aktivitas perdagangan dan juga minimnya sentimen.
“Ini menjadi kado akhir tahun yang manis,” kata Ibrahim Assuaibi di Jakarta, seperti dilansir Antara. Dari eksternal, sebelumnya optimisme pasar kembali meningkat pasca adanya informasi damai dagang fase satu akan ditandatangani.
China mengatakan pihaknya berhubungan erat dengan Amerika Serikat pada upacara penandatanganan perjanjian perdagangan, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden China Xi Jinping akan mengadakan upacara untuk menandatangani kesepakatan perdagangan yang baru-baru ini dicapai dan hal tersebut akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi global ke depan.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini