Ceknricek.com — Kebersamaan Joker (2019) dengan bioskop-bioskop tanah air yang dimulai pada 2 Oktober lalu, resmi berakhir pada Kamis (14/11). Menurut pantauan Ceknricek.com di tiga situs jejaring teater nasional, 21cineplex.com, Cgv.id dan cinemaxxtheater.com, hanya tersisa satu bioskop yang menayangkan Joker yakni di CGV Pacific Place, dengan waktu tayang hanya pada pukul 11.30 WIB.
Menurut catatan dari Boxofficemojo, Joker sukses meraup US$13,5 juta dari pasar bioskop Indonesia. Jika dikonversikan dengan nilai tukar 1US$ sebesar Rp14.000, maka pendapatan film garapan Todd Phillips itu ialah sekitar Rp190 miliar. Dengan asumsi 1 tiket rata-rata Rp50.000, maka diperkirakan sekitar 3,8 juta masyarakat Indonesia telah menonton Joker.
Sementara secara global, Joker telah meraup US$988,7 juta atau sekitar Rp13,9 triliun. Rinciannya, US$315,7 juta atau sekitar Rp4,4 triliun atau sekitar 31,9 persen total pendapatan Joker merupakan pendapatan domestik Joker di pasar AS, sementara sisanya didapat secara internasional. Film ini juga menjadi film non Disney ataupun Marvel pertama di tahun 2019 yang melampaui angka pendapatan domestik sebesar US$300 juta.
Tak hanya itu, Forbes juga mencatat bahwa film yang dibintangi Joaquin Phoenix itu kini menjadi film adaptasi komik dengan profit paling besar sepanjang masa. Joker sendiri menceritakan kisah Arthur Fleck (Phoenix) hingga transformasinya sebagai Joker yang merupakan rival abadi dari pahlawan terlaris DC Comics, Batman.
Baca Juga: Sebulan Diputar, Joker Hampir Tembus US$1 Miliar
Adapun biaya pembuatan film ini diestimasi sebesar US$62,5 juta atau sekitar Rp875 juta. Artinya, film itu telah meraih keuntungan lebih dari 15 kali lipat dari modalnya. Jumlah keuntungan ini lebih besar dari film adaptasi komik lainnya, Venom (Marvel Comics) yang pendapatannya sebesar US$854 juta, dengan estimasi modal sebesar US$90 juta.
Joker juga mengalahkan Batman (1989), yang disebut-sebut memiliki investasi sebesar US$31 juta dan meraup keuntungan hingga US$411 juta. Adapun Batman (1989) sendiri juga menceritakan persaingan antara Batman dan Joker, dimana Sang Pangeran Badut Kejahatan diperankan oleh aktor legendaris lainnya, Jack Nicholson.
Forbes juga mencatat Joker sebagai film dengan biaya produksi termurah ketiga yang mencetak keuntungan lebih dari US$900 juta secara global. Dua film lainnya ialah Bohemian Rhapsody (2018) dengan anggaran US$52 juta dan pemasukan sebesar US$903,7 juta, serta The Lion King (1994) dengan anggaran US$55 juta dan pemasukan US$968,5.
Baca Juga: Apakah Benar Joker Membunuh Kekasihnya?
Sementara di Indonesia Joker telah pamit dari peredaran, di Amerika Serikat sendiri Joker masih ditayangkan di 2.806 bioskop. Pada akhir pekan lalu, Joker masih mencatatkan diri sebagai film yang meraup pendapatan mingguan terbesar keenam, yakni sebesar US$9,2 juta.
Seandainya keuntungan Joker menembus angka US$1 miliar, maka Joker akan menjadi film DC Comics terlaris ketiga mengikuti The Dark Knight Rises (US$1,08 miliar) dan Aquaman (US$1,15 miliar). Joker sendiri telah memecahkan rekor sebagai film dengan kategori R (restricted atau terbatas) terlaris sepanjang masa, menggusur Deadpool (2016) yang memiliki pendapatan US$782,61 juta.
“Wow!! Terima kasih untuk para pemeran dan kru yang luar biasa, dan tentu saja para fans dari seluruh dunia yang melihat semua kebisingan dan menyaksikannya (beberapa ada yang lebih dari sekali)! Kami sangat bangga atas film ini dan atas semua pesan kalian yang luar biasa, yang membuat terasa lebih spesial. #Joker worldwide,” tulis sutradara film Todd Phillips dalam akun Instagramnya, @toddphillips1.
BACA JUGA: Cek SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.