Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Jokowi, Pintu dan Kanjuruhan

Opini October 6, 20222 Mins Read

Ceknricek.com–Sebelum berkunjung ke Malang, Presiden Jokowi mengatakan ingin tahu “akar masalah” mengapa Insiden Kanjuruhan begitu banyak memakan korban.

Di Malang, beliau mengunjungi Stadion Kanjuruhan. Apa kesimpulan yang beliau temukan?

“Pintu stadion kecil dan sebagian terkunci. Tangganya curam,” kata Presiden Jokowi di depan kamera MetroTV. “Itu yang menimbulkan banyak korban.”

Kita sudah lama tahu reputasi Pak Jokowi yang sangat peduli pada detil (micro-management). Masih ingat dia masuk gorong-gorong?

Kita juga sudah lama tahu obsesi beliau kepada infrastruktur fisik.

Tapi, statement di atas benar-benar sangat mengecewakan di tengah duka mendalam warga Aremania Malang.

Jika pintu dan tangga stadion menjadi akar masalah, solusi logisnya adalah membangun stadion baru dengan pintu lebih besar, selalu terbuka dan landai tangganya. Dan soal akan selesai. Tapi dalam mimpi.

Melihat masalah dengan lensa mikro kadang menyesatkan pemahaman kita pada soal yang lebih besar dan mendasar, apalagi jika kita cuma melihat hal fisik.

Atau Presiden Jokowi memang sengaja sedang mengecilkan masalah, untuk menghindari solusi substansial dan struktural dalam kapasitasnya sebagai presiden?

Presiden Jokowi nampak menghindari fakta bahwa polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Itulah pangkal masalahnya.

Pintu kecil dan tangga curam tak masalah jika orang tidak berebut keluar stadion. Dan orang berebut keluar karena tak tahan paparan gas air mata.

Berdesakan di ruang sempit, kurang oksigen, saling sikut atau injak, itulah yang mematikan. Orang Inggris mengatakan stampede.

Dalam kondisi normal, di ruang terbuka, gas air mata tidak mematikan. Gas ini cuma bikin mata pedih dan sesak nafas.

Polisi yang sering menghadapi demonstran tahu, gas air mata paling efektif membubarkan kerumunan massa atau memaksa orang keluar dari persembunyian.

Menyemprot gas air mata itu ibarat menyemprot asap ke lubang tikus, agar tikus keluar untuk bisa digebah, ditangkap atau dibunuh.

Hal pertama yang harus dipertanyakan Presiden Jokowi adalah apakah polisi paham kondisi pintu dan tangga sebelum menembakkan gas air mata ke kerumunan?

Jika polisi tahu kondisi pintu dan tangga tapi tetap menembakkan gas air mata, jelas itu keteledoran yang mematikan.

Dan itu perkara sangat serius ketika menewaskan 130 lebih orang, menjadikannya salah satu tragedi sepakbola paling buruk di dunia.

Tragedi Kanjuruhan bukan tentang infrastruktur fisik pintu dan tangga, tapi tentang watak dan kapasitas manusia orang-orang yang memegang senjata, bahkan jika itu cuma pelontar gas air mata.

Jika polisi lapangan tak tahu dampak gas air mata terhadap kerumunan di ruang tertutup, kita sedang menghadapi problem serius sistem kepolisian. Apalagi jika tahu tapi tak peduli nyawa orang.*

#Jokowi kanjuruhan sepakbola
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.