Ceknricek.com — Gaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbusana lndia di Festival Deepavali 2019 ternyata masih menjadi perhatian warganet. Hingga Sabtu (30/11), postingan foto-foto Anies di perayaan hari suci umat Hindu India yang diposting dalam akun lnstagramnya itu, disukai lebih dari 90 ribu orang.
Festival Deepavali di Pasar Seni Ancol, Jakarta, Sabtu (23/11) malam, memang menorehkan dua peristiwa penting. Itulah kali pertama Pemprov DKI menggelar perayaan Deepavali. Bisa dipastikan pula, itulah pertama kalinnya Gubernur Anies Baswedan berbusana India di depan khalayak.
Anies beserta istri, Fery Farhati Ganis tiba di lokasi sekitar pukul 19.29 WIB. Keduanya tampak serasi dalam balutan busana India, bernuansa putih dan emas. Kedatangan mereka langsung disambut pimpinan Gema Sadhana, Dr. AS Kobalen, yang juga inisiator Deepawali Nasional 2019.
Anies berkesempatan menyalakan Pelita Deepavali. Ia dan istri disematkan selendang khas India berwarna hijau emas, sebelum kemudian Anies menerima hadiah pedang dan miniatur gajah emas.

Saat sambutannya, Gubernur Anies mengatakan malam itu adalah babak baru, sejarah baru, sekaligus menegaskan komitmen bahwa Jakarta harus bisa menjadi tempat bagi semua. Rumah bagi semua dalam kesetaraan dan kesempatan.
Anies membeberkan rencananya membangun daerah khusus untuk masyarakat India, bernama “Little India”. Kawasan yang rencananya berlokasi di Pasar Baru, Jakarta Pusat itu, akan menjadi pusat kegiatan baru bagi masyarakat Indonesia keturunan India.

Saat ini, Gema Sadhana telah menyiapkan desain pembangunan Little India di Jakarta, setelah sebelumnya menyelesaikan Little India di Medan, Sumatera Utara.

“Dan itu artinya dari seluruh aspek, kita harus fasilitasi. Termasuk bagi masyarakat Hindu, dan khususnya masyarakat Hindu keturunan India. Kita memastikan bahwa semua yang menjadi kebutuhan, apalagi terkait dengan kegiatan keagamaan, akan kita fasilitasi dan tuntaskan di Jakarta,” kata Anies.
Baca Juga: Pemprov DKI Beri Beasiswa untuk 4.750 Mahasiswa D3 dan S1
Menurut Anies Baswedan, Indonesia dan India adalah dua negara demokrasi terbesar di dunia. Dua-duanya menghormati prinsip-prinsip demokrasi. Dua-duanya mempraktikkan demokrasi. Dan dua-duanya menjadi rujukan bagi dunia.

“Ini adalah dua negara yang memiliki sejarah yang jadi inspirasi bagi banyak kemerdekaan di berbagai belahan dunia. Perjuangan Indonesia, perjuangan India dan hari ini kita terhubungkan kembali lewat Festival Deepavali,” ucap Anies.
Festival Deepavali 2019 adalah kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Gema Sadhana dan Komunitas Hindu India. Festival tersebut melambangkan kemenangan baik atas buruk, dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Perayaan ini terfokus pada lampu dan cahaya, terutama pada lampu “diya” tradisional. Kembang api juga turut dipergunakan dalam beberapa bagian negara.

Deepavali dirayakan selama lima hari berturut-turut dalam kalender Hindu bulan “Ashwayuja”. Biasanya ini terjadi dalam bulan Oktober atau November, dan merupakan salah satu festival terpopular dan paling ditunggu-tunggu di India.
Umat Hindu, Jain, dan Sikh sama-sama menganggap festival ini sebagai perayaan hidup dan memeriahkannya untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman.

Dalam konteks itulah, Jakarta termasuk provinsi kedua yang memberikan libur fakultatif lewat keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 2019, dikeluarkan Senin, 14 November lalu. Pemprov DKI berharap perusahaan atau sekolah memberikan libur fakultatif pada hari Deepawali. “Mudah-mudahan akan bisa menjadi libur nasional di seluruh provinsi di Indonesia,” harap Anies.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.