Ceknricek.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku penyerangan bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/) juga satu keluarga. “Ada lima orang (pelaku). Mereka ini masih satu keluarga lagi, masih diidentifikasi oleh kita," kata Tito di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/) juga satu keluarga.
Ledakan bom yang bersumber dari penyerangan melalui kendaraan roda dua, terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya pada, Senin, pukul 08.50 WIB. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan empat orang diduga pelaku tewas, sedangkan 10 orang korban terdiri dari empat anggota polisi dan enam masyarakat mengalami luka.
Menurut Tito, dalam aksinya pelaku meledakkan diri dan empat di antaranya meninggal dunia. "Mereka mau masuk dan penjagaan cukup ketat, saat distop ada mobil anggota masuk kemudian ada ledakan. Empat orang meninggal, anak tersebut terlempar masih selamat," ujarnya.
Tito mengungkapkan, saat ini anggota kepolisian mengalami luka namun tidak meninggal dunia atas ledakan itu. Menurutnya, kelompok yang melakukan aksi di Polrestabes Surabaya merupakan bagian dari kelompok yang sama yang melakukan aksi di tiga gereja di Surabaya, Minggu yakni kelompok sel Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya.
Sehari sebelumnya, bom meledak di tiga gereja Surabaya. Puluhan orang luka dan sepuluh orang meninggal. Sore setelah ledakan, Kapolri menyatakan pelakunya sekeluarga. Mereka adalah Dita Supriyanto (kepala keluarga), Puji Kuswatai (istri), Yusuf (anak-18 tahun), Lukman (anak-12 tahun), Fadilasari (anak perempuan-12 tahun), dan Pamela Rizkita (anak perempuan-9 tahun). Seluruhnya meninggal.
Seorang Anak Selamat
Kasat Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, AKBP Roni Faisal sempat menyelamatkan seorang anak perempuan dari terduga pelaku peledakan yang diikutkan dalam aksi itu oleh kedua orangtuanya.
Ketika dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian di Surabaya, Senin, Roni mengatakan, tidak bisa memberi keterangan banyak terkait upayanya itu. Ia hanya mengatakan tindakan itu dilakukannya sebagai panggilan hati, mengingat saat itu anak tersebut berlumuran darah.
"Tujuan saya cuma satu mas, kemanusiaan dan rasa iba karena melihat kondisi anak yang penuh darah," katanya.
Berdasarkan pantauan CCTV milik Markas Polrestabes Surabaya yang tersebar di awak media, sebuah motor masuk ke gerbang markas lalu dihadang oleh petugas dan meledak.
Usai ledakan, seorang anak perempuan berjilbab yang awalnya dibonceng terlihat sempat bangun, dan melihat kedua orang tuanya tergeletak.
Roni, yang melihat anak itu bangun langsung berlari dan mengambil untuk menggendong serta dijauhkan dari titik ledakan karena di titik ledakan masih terdapat mobil Avanza hitam yang berada persis di dekat motor yang meledak sehingga dikhawatirkan ada ledakan susulan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengakui anak yang terselamatkan itu bernama Ais, sesuai identitas yang didapat dari lokasi dan berumur 8 tahun. "Anak itu kini dirujuk ke Rumah Sakit PHC Surabaya karena berlumur darah. Dan akan masih kami update info selanjutnya," katanya.
Antara