Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Kasus ‘Polisi Tembak Polisi’ Belum Terang

Opini July 30, 20224 Mins Read

Ceknricek.com — Perintah Presiden Djoko Widodo supaya kasus “Polisi Tembak Polisi” dibuka seterangnya, tidak boleh ditutup-tutupi dan transparan hingga sekarang masih penuh misteri sehingga membuat publik – termasuk sejumlah pensiunan Jenderal Polisi —  bertanya-tanya apa gerangan yang sebenarnya terjadi di balik kematian Brigadir Yoshua di rumah kediaman Irjenpol Sambo, Kepala Divisi Propam Polri.

Salah satu sosok yang sangat misterius dalam kasus ini adalah Bharada E, yang sejak awal dikatakan (oleh Kapolres Jakarta Selatan) ajudan Irjen Sambo yang menembak tewas Brigadir Yoshua di rumah kediaman Sambo.  Tiga pensiunan Jenderal Polisi – Irjenpol Bekto Suprapto, ex Kepala Densus 88 anti-Teror Polri; Irjenpol Aryanto Sutadi, ex. Kepala Divisi Humas Polri dan Komjenpol Susno Duaji, ex. Kepala Bareskrim Polri sama-sama menyebut Bharada E orang yang SAKTI, melebihi kekuatan Jenderal, sama-sama mengungkapkan  keheranannya atas “kesaktian” Bharada E.

Dalam akun Youtube “Polisi ohh Polisi” tanggal 30 Juli 2022, Irjenpol Bekto Suprapto menyebut Bharada E “Orang yang paling berkekuatan tinggi, tokoh yang paling kuat dan paling sakti, sekaligus misterius.” Menurut Irjenpol Aryanto Sutadi, E tiba-tiba bisa datang ke Komnas HAM setelah lama “menghilang”, dikawal banyak polisi, [padahal] yang mendapat pengawalan polisi biasanya Jenderal, tapi E cuma berpangkat rendah…… Irjenpol Aryanto percaya bahwa E sudah diperiksa penyidik polisi maupun Tim Khusus yang dibentuk Kapolri. Kenapa? “Dia bebas bela diri. Menembak 5X, dari siapa kalau bukan keterangan saksi; cuma tidak dipublis oleh polisi……

Pendapat senada keluar dari mulut Komjenpol Susno Duadji: E  disebut ‘SAKTI’, Lebih Hebat dari Jenderal, seorang Pangkat rendah dikawal sejumlah perwira, ia sakti karena tidak terkena tembakan peluru saat terjadi baku-tembak dengan Brigadir Yoshua.

Pendapat 3 Jenderal pensiunan polisi di atas, jika kita simak dengan cermat, sesungguhnya mengandung satire yang tajam, semacam ketidakpuasan mereka sekaligus mengkritik instansi Polri dalam menangani kasus “Polisi Tembak Polisi”.

Kalau memang demikian, perintah Presiden Jokowi supaya kasus ini dibuka seterang-terangnya sampai sekarang masih belum bisa dilaksanakan oleh Kapolri. KENAPA ?

“Kegelapan” di balik kasus “Polisi Tembak Polisi” tampaknya malah bertambah setelah otopsi mayat Yoshua yang kedua. Keluarga Yoshua baru mengeluarkan pernyataan bahwa Yoshua mendapat ancaman-ancaman sebelum dibunuh. Sumbernya: Vera, kekasih Yoshua, berdasarkan percakapan per telepon antara Vera dan Yoshua.

Semula hasil otopsi jenazah yang kedua oleh pihak Polri dinyatakan tidak bisa dibuka kepada publik, karena hanya untuk konsumsi Penyidik Polri. Sikap Kadiv Humas Polri ini, spontan, mendapat sorotan tajam dari publik, khususnya pihak keluarga Yoshua. Setelah dikritik tajam oleh media massa, termasuk media sosial, dan pembicaraan antara Menko Polhukam dan Kapolri, maka Kapolri kepada pers menyatakan hasil otopsi ke-2 bisa dibuka kepada publik.

Kenapa Polri semula bersikeras mengatakan hasil otopsi ke-2 hanya untuk konsumsi penyidik Polri ? Pasti ada “sesuatu” yang hendak ditutup-tutupi kan ? Mungkin saja ada kekhawatiran jika hasil otopsi ke-2 dibuka seterangnya kepada publik, ada hal-hal yang bisa merugikan pihak tertentu di Polri akan terkuak kepada publik.

Publik tentu tidak pernah lupa bagaimana hasil otopsi pertama telah “dimainkan” oleh oknum-oknum tertentu di Rumah Sakit yang melaksanakan otopsi itu. Dokter yang menandatangani hasil otopsi belakangan mengaku “saya hanya menekan” [tidak baca]. Ini kan kesalahan fatal seorang dokter forensic! Menandatangani hasil otopsi tanpa melihat dan mempelajari isinya terlebih dahulu! Oleh sebab itu, sejak awal publik mendesak agar otposi jenazah ke-2 dilaksanakan oleh beberapa ahli forensic dari beberapa rumah sakit, khususnya RSPAD, RSCM, dan Perkumpulan Dokter Forensik dengan tujuan untuk menutup rapat kemungkinan “dibelokkan” lagi hasil otopsi yang ke-2 itu.

Saran kita, hasil otopsi jenazah ke-2 dibacakan oleh Ketua Tim Otopsi – dokter dari RSCM — di depan media massa sehingga bisa langsung tersebar-luas kepada masyarakat seluruh Indonesia. Bukti-bukti dari hasil otopsi forensic ke-2, terutama, akan mengungkap dengan jelas apakah Yoshua dibunuh setelah atau sebelum dianiaya. Jawaban atas pertanyaan akan membawa konsekuensi SANGAT SERIUS terhadap jatidiri Polri…….

Kasus ini tampaknya akan makin pelik setelah Vera, kekasih Brigadir Yoshua, mengungkap adanya ancaman-ancaman terhadap Yoshua . Tentu, narasi Vera belum tentu benar, toh harus diselidiki dan dibuka kebenarannya.

Kinerja Komnas HAM akhir-akhir ini juga mendapat sorotan tajam dari masyarakat; ada kesan Komnas HAM tidak kritis mengungkap fakta dan bukti-bukti seputar kematian Brigadir E, tapi cenderung berpihak ke “pihak sana”. Profesionalitas dan kualitas Komnas HAM sekarang mungkin sudah berubah dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Kita ingatkan pimpinan Komnas HAM apa harapan dan perintah Presiden Jokowi – BUKA APA ADANYA, JANGAN DITUTUP-TUTUPI dan TRANSPARAN, perintah yang sangat jelas maknanya. Kita juga mengingatkan KAPOLRI jangan main-main dengan perintah Presiden. Jabatan Kapolri – to be or not to be – sangat tergantung pada sikap dan tindakan konkret Kapolri  dalam menuntaskan kasus “Polisi Tembak Polisi”!*

#Prof. Dr. Tjipta Lesmana (Ex. Dosen Tamu Secapa, Sespim dan Sespati Polri)

#irjenpolsambo #Kasus #polisi komnasham tembak
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.