Ceknricek.com — Penanganan pandemi COVID-19 tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah dan Satgas COVID-19. Semua elemen bangsa termasuk kaum milenial diharapkan ikut dalam berpartisipasi dalam menangani COVID-19.
Menurut Direktur Pemberdayaan Sosial Kemensos Edi Suharto dalam keterangannya di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat, (18/12/20), kaum milenial selalu menjadi garda terdepan dalam menghadapi setiap permasalahan bangsa dan negara.
“Tugas penanganan COVID-19 tidak hanya di pundak pemerintah, akan tetapi butuh peran serta masyarakat terutama kaum milenial,” ujarnya.
Edi menambahkan bahwa secara historis kemerdekaan tidak lepas dari peran penting kelompok muda.
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI TANTOWI YAHYA
“Saat ini dimana bangsa Indonesia menghadapi pandemi, generasi milenial atau kelompok muda perlu mengambil bagian dengan menjadi motor dari penguat solidaritas sosial,” imbuhnya.
Menurut Edi, Kementerian Sosial telah memerintahkan seluruh pilar-pilar sosial seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), pegiat sosial dan para volunteer lainnya untuk merapatkan barisan, menghadapi tantangan zaman, saling membantu agar bangsa ini berhasil memasuki era perubahan dengan mengedepankan peran serta masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan nasional.
“Kita ingin bangkit. Kita harus siap memperkecil dampak negatif pandemi COVID-19. Saya mengajak kita semua melekatkan nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat dengan berupaya membangun gerakan dari bawah atas prakarsa masyarakat yang membawa nilai-nilai kebajikan, spiritualitas kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang produktif dan disiplin serta gotong-royong,” tegasnya.
Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan melalui #pesanibu yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak guna mencegah penularan COVID-19.
Baca juga: Kehalalan Harus Jadi Patokan Utama Vaksin COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19: Protokol Kesehatan Tetap Jadi Kunci Utama Tekan Kasus Aktif