Ceknricek.com – Sekitar 50 orang dari perhimpunan wanita yang tergabung dalam organisasi terbesar di Berlin, Willkommen in Berlin (WiB) hadir pada acara “Batik Heritage”. Acara diadakan di kediaman Dubes RI Berlin, Jerman, Rabu (19/3).
Dilansir laman twiter KBRI Berlin, Kamis (21/3), Sanggar Batik Komar memperkenalkan dua jenis teknik membatik yaitu batik jumputan dan batik tulis.
Muhammad Nauval, pengajar Sanggar Batik Komar mengatakan salah satu yang menjadi ciri dalam membatik adalah penggunaan hot wax. “Jadi kalo tidak pakai hot wax itu bukan membatik namanya,” kata dia.
Sartika Oegroseno, istri Dubes RI untuk Jerman, saat membuka acara menjelaskan, batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tahun 2009. Bangsa Indonesia kemudian memperingati tanggal 2 Oktober sebagai hari batik nasional.
“Anda akan bisa lihat semua orang pakai batik pada tanggal tersebut. Kalau tidak percaya, silakan Anda berkunjung ke Indonesia tanggal 2 Oktober,” jelas Sartika.
Dr. Gundula Beyer-Zouboulis, Presiden WiB memberikan apresiasi atas inisitiatif DWP KBRI Berlin menyelenggarakan acara tersebut. Ia mengatakan, meskipun relatif baru bergabung dalam WiB, namun Ibu Sartika sangat aktif.
Sumber : KBRI Berlin
“Kami sangat senang dan antusias untuk hadir pada acara ini. Kami yakin ini akan menjadi kegiatan yang menyenangkan dan memberikan pengetahuan baru bagi kami anggota WIB” tutur Ms. Gundula.
Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menjelaskan bahwa acara seminar dan praktik membatik ini adalah bagian dari upaya promosi Indonesia di Jerman.
“Mungkin beberapa orang sudah pernah mendengar tentang batik, tapi belum tentu mereka tau banyak tentang batik. Apalagi dengan langsung mempraktikkan batik beberapa saat akan mengundang penasaran mereka untuk mengetahui batik lebih lanjut,” ujarnya.
Arif berharap kegiatan ini tidak hanya akan menghargai batik sebagai bagian budaya Indonesia tetapi juga mereka akan tertarik berkunjung ke Indonesia.
“Hari kita adakan kegiatan untuk anggota persatuan wanita di Berlin. Dua hari hari ke depan kita juga akan lakukan hal yang sama untuk tur operator di Jerman dan pelajar di salah satu sekolah yang ada di Berlin. Dengan demikian pendekatan branding dan selling bagi Indonesia akan terwujud,” ungkap Arif.
Sumber : KBRI Berlin
Acara yang diselenggarakan atas kerja sama KBRI Berlin, DWP KBRI Berlin, dan WiB ini diisi beberapa kegiatan. Antara lain presentasi mengenai batik, praktik membatik serta peragaan memakai kain dan sarung batik.