Ceknricek.com – KBRI Wellington terus melakukan monitoring dan menyiapkan bantuan kekonsuleran terhadap peristiwa penembakan yang terjadi di Christchurh, di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood, Selandia Baru, Jumat (15/3) siang.
Mengutip riril yang diterima redaksi, Jumat (15/3) pukul 23.30 waktu setempat, pihak KBRI menyampaikan surat imbauan kepada WNI di sana agar tetap dalam keadaan tenang dan waspada. Mereka juga meminta agar masyarakat mematuhi arahan dari pihak keamanan Selandia Baru.
KBRI Wellington membuka hotline dengan nomor +64211950980, +6421366754, dan +64223812065. Berbagai upaya pun terus dilakukan dengan memonitor keadaan di lokasi kejadian, termasuk kondisi di airport Christchurh.
Demi alasan keamanan pihak yang berwajib telah menutup bandara Airportistchurch sejak sore hari pasca penembakan berlangsung. Pemerintah Selandia Baru juga membuka hotline untuk keluarga korban dengan nomor 0800-115-019.
Dari informasi yang dihimpun, 6 WNI yang diketahui berada di Masjid Al-Noor pada saat kejadian penembakan, 5 orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat, namun 1 orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya.
Dari lokasi lain, Masjid Linwood, KBRI Wellington juga telah mendapat informasi terdapat 2 WNI (seorang ayah dan anak) yang tertembak. Kondisi sang ayah, Zulfirmansyah masih kritis dan dirawat di ICU RS Christchurch Public Hospital. Sementara itu, anaknya dalam keadaan stabil.
Pihak Kepolisian Selandia Baru sebelumnya telah merilis informasi, terdapat 49 korban meninggal dunia. Yakni 41 orang meninggal di Masjid Al-Noor, 7 orang meninggal di Masjid Linwood, dan seorang meninggal di RS Christchurch Public Hospital.
Selain telah menetapkan tersangka penembakan dan akan segera dituntut ke pengadilan, Pemerintah Selandia Baru melalui PM Jacinda Ardern pun mengutuk aksi penembakan tersebut dan menyebut tindakan keji ini sebagai aksi terorisme.