Ceknricek.com — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) resmi meluncurkan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER), Jumat (27/9). Acara launching ini dibarengi dengan pameran foto Jejak Kinerja Kemnaker dihelat di Ruang Serba Guna, Gedung Kemnaker RI.
Menteri Ketenagakerjaan RI, M. Hanif Dhakiri, disaksikan oleh sekitar 200 undangan yang terdiri dari beberapa menteri terkait, Kadin, Apindo, Serikat Pekerja, dan dari jajaran eselon 1, 2 Kemnaker, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi serta beberapa kepala BLK, meluncurkan SISNAKER, sekaligus membuka pameran foto Jejak Kinerja Kemnaker yang ditampilkan melalui foto-foto capaian kinerja kemnaker dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019.
Sekitar 45 (empat puluh lima) buah foto capaian kinerja Kemnaker 2014-2019 yang ditampilkan. Foto-foto tersebut merekam peristiwa yang telah dilakukan Kemnaker selama waktu 5 tahun belakangan ini.
Menurut Hanif Dhakiri, sebagai bagian dari kinerja kemnaker dalam mensikapi tuntutan perubahan dunia yang mengarah pada otomasi dan digitalisasi, telah dibangun dan diintegrasikan berbagai layanan ketenagakerjaan berbasis elektronik ke dalam suatu Sistem Informasi Ketenagakerjaan atau SISNAKER dan pada satu domain yaitu www.kemnaker.go.id.
“Terdapat 16 layanan terpadu ketenagakerjaan berbasis elektronik, yang terdiri dari 12 layanan teknis ketenagakerjaan, dan 4 layanan pendukung,” ujar dia dalam sambutannya.
Baca Juga: Kemenaker Ungkap Tiga Tantangan Utama Sektor Ketenagakerjaan di Indonesia
Hanif menambahkan, SISNAKER adalah suatu ekosistem digital yang menjadi Platform bagi segala jenis layanan publik dan aktivitas bidang ketenagakerjaan di Pusat dan Daerah. Prinsip Interoperabilitas yang sudah diterapkan dalam SISNAKER memungkinkan seluruh sistem informasi yang ada diseluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat bekerja sama secara lintas batasan organisasional.
“Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER) ini memanfaatkan kemajuan teknologi yang canggih, cepat, andal dan aman, namun tetap mudah dalam pengaplikasiannya,” kata Hanif.
Seluruh layanan digital yang berkaitan dengan aktivitas ketenagakerjaan, baik di Pusat maupun Daerah harus berada dalam Platform ini. Duplikasi (redundancy) layanan maupun data yang selama ini juga menjadi hambatan investasi diharapkan dapat teratasi.
“Dengan demikian, SISNAKER akan mampu men-support kebijakan pemerintah dengan satu data ketenagakerjaan secara online dan real-time,” papar Hanif.
Selain berimplikasi pada efektifitas dan efisiensi pelayanan yang ada, SISNAKER juga akan meningkatkan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta pengendalian pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia sebagai satu kesatuan pasar kerja nasional. Hal ini dibutuhkan karena penyelesaian masalah ketenagakerjaan hanya bisa dilakukan dengan sinergitas seluruh stakeholders.
“SISNAKER ini juga akan memperkuat dan mengawal seluruh capaian positif yang telah diraih oleh Kementerian Ketenagakerjaan sampai dengan saat ini, seperti Program Pelatihan Vokasi melalui BLK Pemerintah maupun BLK Komunitas,” tutup Hanif.
BACA JUGA: Cek Berita TEKNOLOGI & INOVASI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di sini