Ceknricek.com — Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memperkirakan dampak penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta kepada sektor perekonomian, tidak besar.
Dia mengklaim hal itu terjadi karena tren mobilitas pada sektor ritel menuju ke arah positif dari yang sebelumnya pada April dan Mei mengalami tekanan sangat dalam.
“Dampak terhadap estimasi kita cukup minimal. Jadi, untuk PSBB, kita lihat tidak terlalu besar dampaknya,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat, (25/9/20).
Tak hanya itu, Febrio menuturkan penerapan PSBB juga hanya dilakukan di Jakarta sehingga masih banyak daerah lain yang berkontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia.
“Ekonomi Jakarta hanya berapa persen dari Indonesia, meski relatif besar. Tapi, daerah lain tidak ada pembatasan yang strict meski harus manajemen hati-hati,” katanya.
Baca juga: PSBB DKI Jakarta Diperpanjang Hingga 11 Oktober
Menurut Febrio, perekonomian Indonesia sangat lincah dalam menghadapi krisis Covid-19 ini seperti munculnya berbagai macam variasi usaha makanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Masyarakat sudah mulai terbiasa new normal tapi makan tidak berkurang bahkan bervariasi. Ini luar biasa perekonomian kita sangat agile meski sangat rendah dibandingkan 2019,” ujarnya.
Kendati demikian ia menegaskan pemerintah akan terus memantau dampak penerapan PSBB yang kembali diberlakukan di Jakarta sejak 14 September hingga 11 Oktober 2020 ini terhadap perekonomian kuartal III 2020.
“Dampaknya ke kuartal III tidak besar, tapi kita terus pantau,” tegas Febrio.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini