Ceknricek.com — Dua dari tiga nelayan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina berhasil dibebaskan. Mereka diserahkan Kemenlu RI kepada pihak keluarga, Kamis (26/12).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun mengaku terus berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana agar satu sandera lain, Muhammad Farhan (27 tahun) bisa dibebaskan.
“Sebagai informasi, kemarin saya melakukan komunikasi kembali dengan Menteri Pertahanan Filipina dan membahas mengenai upaya pembebasan satu sandera lagi, yaitu Muhammad Farhan yang merupakan putra dari Pak Maharudin,” kata Retno di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Kamis (26/12).
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga bertolak ke Filipina, untuk bertemu dengan Delfin Lorenzana. Salah satu yang menjadi bahasan dalam pertemuan itu juga soal pembebasan Farhan.
Baca Juga: Setelah 90 Hari Disandera Abu Sayyaf, 2 WNI Berhasil Dibebaskan
“Kita terus berupaya pembebasan dengan selamat dapat juga segera dapat dilakukan. Menhan Filipina juga mengatakan, akan bekerja sekeras mungkin untuk upaya pembebasan tersebut,” kata Prabowo
Seperti diketahui, ada tiga nelayan Warga Negara Indonesia yang menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf. Mereka masing-masing bernama Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27) dan Samiun Maneu (27).
Para nelayan asal Buton ini diculik saat melaut di daerah Sabah pada 24 September 2019 lalu. Penyanderaan mereka diketahui publik lewat sebuah video di media sosial Facebook.
Dalam video itu, para nelayan mengirim pesan agar Jokowi membebaskan mereka dengan membayar tebusan kepada kelompok Abu Shayaf.
Minggu (22/12) otoritas Filipina berhasil membebaskan dua sandera, Maharudin dan Samiun. Namun, satu sandera bernama Farhan masih belum berhasil dibebaskan.
BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, BeritaTerkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.