Ceknricek.com — Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara mengatakan bahwa sektor jasa industri mampu berkontribusi untuk mendongkrak daya saing produk industri di dalam negeri. Hal itu disampaikannya saat membuka Pameran Jasa Industri yang digelar di Plasa Pameran Kemenperin pada 29-31 Oktober 2019.
“Kalau peran jasa ini kita bisa optimalkan, maka daya saing produk bisa ditingkatkan. Misalnya pemberi jasa bisa memberikan jasa dengan lebih murah, itu kan bisa menurunkan biaya produksi,” kata Ngakan, Selasa (29/10).
Asal tahu saja, kontribusi jasa industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 4-5 persen. Angka ini belum termasuk dengan kontribusi manufaktur pada PDB yang angkanya mencapai 19 persen.
Untuk kuartal II tahun 2019 saja, sektor manufaktur telah menyumbangkan Rp773,8 triliun atau sekitar 19,52 persen dari PDB Indonesia atas dasar harga berlaku sebesar Rp3.963,4 triliun. Meski masih menjadi kontributor terbesar untuk PDB Indonesia, kontribusi sektor manufaktur kepada PDB kian tahun kian mengalami penurunan.
Pada tahun 2012, kontribusi manufaktur terhadap PDB ialah sebesar Rp1.848,2 triliun atau mencapai 21,45 persen dari total PDB sebesar Rp8.615,7 triliun. Angka ini kembali turun di tahun 2015, yakni sebesar Rp2.418,9 triliun atau sekitar 20,98 persen dari PDB Indonesia sebesar Rp11.526,3 triliun.
Untuk mengoptimalkan sektor jasa industri, Kemenperin telah memberikan pembinaan agar bidang jasa industri tersebut dapat meningkatkan daya saingnya, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan produk hanya 6,5 persen dari total biaya produksi.
“Kalau dia lebih bersaing berarti dia memberikan jasa kepada produk industri kita juga bisa lebih bersaing. Sehingga produk industri kita juga bisa lebih murah harganya,” tambah Ngakan.

Baca Juga: Kemenperin Mulai Sinkronisasi Data IMEI dengan GSMA
Adapun sektor jasa yang terkait dengan industri antara lain bidang logistik, penelitian dan pengembangan, promosi, hingga sertifikasi profesi industri.
“Pengembangan sumber daya manusia sektor industri sangatlah penting, salah satunya melalui program vokasi industri yang link and match antara industri dan SMK,” kata Ngakan.
Melalui pameran dan seminar tentang jasa industri, Ngakan berharap terjadi diskusi dan membuka wawasan antara sesama pemangku kepentingan untuk dapat meningkatkan daya saing sektor jasa industri yang juga akan memengaruhi daya saing industri dalam negeri.
Selain peningkatan daya saing jasa industri, Kemenperin menyatakan peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi juga dapat menopang daya saing industri nasional. Langkah ini sejalan dengan implementasi program prioritas yang terdapat pada peta jalan Making Indonesia 4.0.
BACA JUGA: Cek Berita BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di sini