Ceknricek — Fokus Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan produksi pertanian sebagai bentuk program strategis nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Upaya itu perlahan diwujudkan dengan memberikan bantuan dan subsidi kepada kawasan-kawasan yang dinilai potensial dalam pertanian, seperti Karawang Jawa Barat.
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, menyebutkan Jawa Barat merupakan wilayah potensial untuk hortikultura, sebagai penyangga pasokan buah dan sayuran ke Jakarta. Ekspor komoditas sayuran dan buah juga sangat banyak yang berasal dari Jawa Barat.
“Jadi sesuai arahan Pak Menteri, kami terus bantu tingkatkan produksinya. Di antaranya Kabupaten Karawang saat ini disiapkan benih cabai, bawang, terong, tomat, selada, kangkung, sayuran lain juga bibit durian dan mangga untuk para petani,” kata Suwandi di Karawang, Selasa (26/3).
Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagiyono, menambahkan Kementan juga berkomitmen menjadikan Karawang sebagai sentra produksi kelapa. Karena itu, pihaknya menyalurkan bantuan bibit kelapa unggul sebanyak 5.000 batang dengan estimasi produksi 2,5 ton per hektar.
“Produksi yang biasanya ada di masyarakat hanya satu ton. Sehingga kita bisa meningkatkan produktivitas dua kali lipat. Nah, dengan demikian produksi kelapa tiga atau empat tahun kemudian akan besar,” ujar Kasdi.
Kasdi menjelaskan budidaya kelapa tidak hanya di lahan khusus, tetapi bisa juga di lahan pekarangan. Pendapatan dari budidaya kelapa tidak hanya dari buahnya, tetapi juga dari produk hilirnya, sehingga pendapatan petani jauh lebih besar.
“Misalnya sabuk kelapa bisa digunakan berbagai hal, untuk sapu, tempurungnya bisa dijadikan sebagai arang aktif yang memiliki potensi ekspornya besar. Juga dapat diolah menjadi minyak dan berbagai olahan,” jelas Kasdi.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, menyambut baik bantuan tersebut. Ia mengatakan, selama ini Kementan memang secara rutin memberikan bantuan mencapai Rp500 miliar per tahun. Ia menjelaskan Karawang memiliki lahan teknis 97 ribu hektar sekaligus memiliki dua regulasi, yakni sebagai lumbung beras dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
“Dua regulasi inilah bentuk komitmen kami memajukan pertanian dan petani itu sendiri, sehingga Karawang terus menjadi lumbung padi di Jawa Barat dan pusat ketahanan beras nasional,” jelasnya.