Ceknricek.com — Presiden Joko Widodo optimistis pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan Lintas Rel Terpadu (Light Rail Transit atau LRT) akan selesai pada akhir tahun 2021 mendatang. Hal ini dikatakannya usai meninjau perkembangan proyek LRT di Jalan Tol Jakarta Cikampek II Elevated KM 16, Bekas, Jawa Barat, Kamis (12/12).
“Semuanya akan selesai, nanti akan terintegrasi, tadi diperlihatkan misalnya kereta cepat stasiun di Halim, di dekatnya juga LRT di Halim, sehingga terkoneksi semuanya,” ucap Jokowi seperti dilansir Setkab.go.id.
Sekadar informasi, besarnya nilai investasi untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini ialah sebesar US$6 miliar. Sementara LRT menghabiskan investasi senilai Rp29 triliun.
Dalam struktur proyek kereta cepat itu ditangani oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), yang merupakan konsorsium gabungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan 60 persen dan Beijing Yawan HSR Co Ltd sebesar 40 persen.
PSBI itu beranggotakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan komposisi penyertaan saham sebesar 38 persen, PT Kereta Api Indonesia (Persero) (25 persen), PT Perkebunan Nusantara VIII (25 persen), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 12 persen.
Baca Juga: PT KAI Luncurkan KA Dharmawangsa Jurusan Senen-Pasar Turi
Terkait dengan pengoperasian LRT, Jokowi meminta kepada Gubernur DKI Jakarta agar jalur tersebut dihubungkan dengan Trans Jakarta, sehingga semua moda transportasi jadi terintegrasi. Sementara terkait kesediaan lahan, Jokowi menyebut masalah tersebut sudah selesai 99 persen.
“Sudah tidak ada masalah. Ini tinggal kerja lapangannya karena kita tahu ruwetnya seperti ini,” ucap Presiden.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri yang turut mendampingi Presiden saat meninjau perkembangan proyek LRT mengatakan bahwa pembangunan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan mencapai 40 persen pada akhir 2019.
“Pembangunan konstruksi kereta cepat sampai saat ini sudah mencapai 38,03 persen, akhir Desember nanti ditargetkan 40 persen bisa diselesaikan,” ujar Zulfikri seperti dilansir Antara.
Ia optimistis proyek kereta cepat dengan jarak 142,3 kilometer itu bakal siap beroperasi sesuai rencana pada akhir tahun 2021.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.