Ceknricek.com–“Selaku kader Golkar, tentu kami patut prihatin dengan kondisi yang melanda Partai Golkar, secara khusus dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto (AH) sebagai Ketua Umum. Berbagai masalah hukum melanda Golkar, tak terkecuali masalah ‘Pandora Papers’ yang diduga melibatkan ketua umum Golkar Pak AH. Ini hambatan serius bagi Golkar hadapi pemilu 2024,” kata Ketua Gerakan Baru Golkar Syukur Mandar dalam pernyataan pers tertulis yang disampaikan kepada media, Jumat siang (08/10/21).
Berdasarkan pemantauan di lapangan, telah terjadi keresahaan yang luas di masyarakat dengan adanya kasus “Pandora Papers”, yang menyebutkan nama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar, terlibat dalam daftar hitam “Pandora Papers”. Kedua pejabat negara itu dituduh menyembunyikan pajak di negara suaka pajak.
Meskipun kedua pejabat Indonesia tersebut telah membantah keterlibatan mereka, akan tetapi tetap saja membuat masyarakat kecewa karena merasa dihianati, karena disatu sisi pemerintah mengejar dan memaksa rakyat kecil membayar pajak, sampai mereka pontang panting. Sementara pada saat yang sama ada berita yang menyebutkan dua pejabat negara malah meneyelundupkan pajak ke luar negeri.

Lebih jauh, Syukur Mandar yang dikenal sebagai kader teras Kosgoro 57 itu, menegaskan bahwa Airlangga tidak maksimal memimpin Golkar. Hal ini bisa dilihat pada reaksi negatif publik yang diluapkan melalui berbagai hasil survey yang dirilis di berbagai media, dimana posisi Golkar tidak beranjak naik.
“Termasuk level survei Pak AH yang kategori paling rendah dari sekian nama para Capres. Tentu kami hormati pak AH, mengenai hak politiknya untuk maju sebagai Capres. Tetapi tidak berarti harus korbankan posisi kepentingan Golkar, sebab secara kelembagaan harus kita pikirkan kepentingan kader dan partai Golkar diatas segala- galanya, bukan malah dibawah kepentingan orang perorang, termasuk pak AH sendiri,” tandas Syukur yang juga pengurus DPD Golkar Maluku Utara sekaligus mantan pengurus DPP KNPI.
Sementara itu, seorang kader muda Golkar yang lain, Rafiq Perkasa menyatakan isi hatinya kepada media dalam penjelasan tertulis, “bagaimana Golkar mau menang di 2024 dan menyalurkan aspirasi rakyat kalau kondisinya seperti ini”. Terkait dengan adanya pernyataan yang dilontarkan oleh Rudolfus Jack Paskalis Ketua JAM (Jaringan Aktivis Muda) Golkar di berbagai media sehari sebelumnya, Rafiq menyatakan sepakat dengan yang disampaikan Jack Paskalis dan mendukung penuh.
Bahkan Rafiq Perkasa menegaskan. kalau perlu segera konsolidasi di internal Golkar untuk membenahi internal Golkar yang sudah jauh dari semangat Perjuangan Para Pendiri Golongan Karya yang bertujuan melanjutkan cita cita Perjuangan Para Pahlawan bangsa. Rafiq yang dikenal sebagai mantan pengurus DPP KNPI merujuk kepada polemik kasus “Pandora Papers” menegaskan bahwa sebelum kasus ini meledak ke ruang publik, sudah beberapa kali kader Partai Golkar yang di legislatif ditangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) karena korupsi.
“Ini catatan penting dalam internal Golkar yang harus menjadi evaluasi ke depan,” tandasnya.
Kedua tokoh muda Golkar itu menegaskan, bersama teman – teman generasi muda Golkar, mengaku ada kesepahaman mengusulkan segera dibentuk “Team Progressive Penyelamatan Partai Golkar”. Keduanya beralasan, setelah memperhatikan kinerja pengurus Golkar di pusat, terkesan kebanyakan “raport merah” dan “hanya fokus kepada kepentingan pribadi dan kelompok. Bukan kepentingan Partai Golkar secara keseluruhan.
Oleh karena itu kader muda partai berlambang beringin itu berketetapan akan segera membentuk Team yang dimaksud. Mereka akan menghadap langsung AH, Ketum Golkar dan juga kepada para sesepuh, senior dan elite Golkar. “Akan meminta segera merubah pola manajemen Partai Golkar serta susunan struktur pengurus Partai mulai dari Pusat sampai ke Daerah,” ujar Rafiq Perkasa, sambil menambahkan “Team Penyelamatan Partai Golkar” akan bekerja keras untuk kepentingan semua kader dan terutama Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu, Pilkada dan Pilpres serentak di 2024
“Kalau tidak ada gerakan ini, dikhawatirkan suara Partai Golkar akan terus tergerus, akibat adanya kondisi carut marut di internal Golkar. Semangat idealisme membangun Golkar demi kepentingan rakyat itu sudah mengalami degradasi. Harus dirubah oleh kader – kader handal yang masih punya idealisme dan konsisten pada komitmen yang penuh semangat melanjutkan Visi- Misi kebangsaan Partai Golkar dan cita – cita luhur para pendiri Golongan
Karya”.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang dimintai tanggapan melalui no HP sampai berita ini diluncurkan belum memberikan tanggapan.