Ceknricek.com–Partai Golkar tidak ada hubungan dan sangkut paut secara institusi dengan persoalan “Pandora Papers”. Sehubungan dengan hal tersebut Ketua umum JAM (Jaringan Aktivis Muda) Golkar, Rudolfus Jack Paskalis menghimbau agar semua kader partai Golkar jangan menarik- narik Partai Golkar masuk ke dalam pusaran masalah “Pandora Papers”.
“Keterlibatan Airlangga Hartarto itu tidak lebih dalam posisinya sebagai pengusaha. Artinya bersifat personal. Tidak ada kaitan hukum dengan Partai Golkar,” ujar Jack Paskalis, dalam keterangan kepada media, Rabu siang (06/10/21).
“Karena hal itu adalah persoalan dan urusan pribadi Airlangga Hartarto,”sambung Jack.
Sebagaimana diketahui beberapa hari yang lalu merebak ke ruang publik adanya dokumen “Pandora Papers” berisi sebanyak 12 juta dokumen. Yang mengungkapkan aset tersembunyi, penghindaran pajak, dan kasus pencucian uang oleh beberapa orang terkaya dan berkuasa di dunia. Di dalam “Pandora Papers” mencakup 6,4 juta dokumen, sekitar tiga juta gambar, lebih dari satu juta email, dan hampir setengah juta spreadsheet.
Lebih dari 600 jurnalis di 117 negara telah menelusuri dokumen dalam “Pandora Papers” yang berasal dari 14 sumber selama berbulan-bulan. BBC Panorama dan Guardian telah memimpin penyelidikan di Inggris. Data tersebut diperoleh oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang berkedudukan di Washington DC, yang telah bekerja dengan lebih dari 140 organisasi media dalam penyelidikan global terbesarnya.
Dirangkum dari laman BBC dan The Guardian, dalam dokumen “Pandora Papers” terdapat data dari perusahaan yang disewa oleh klien-klien kaya tersebut untuk menyembunyikan asetnya melalui investasi secara offshore di negara-negara surga pajak seperti Panama, Dubai, Monako, Swiss, dan Kepulauan Cayman.
“Pandora Papers” juga mengekspos rahasia dari 35 pemimpin dunia, termasuk sejumlah mantan pemimpin negara maupun yang saat ini masih menjabat. “Pandora Papers” juga mengungkap aset tersembunyi yang dimiliki oleh lebih dari 300 pejabat publik lainnya seperti menteri, hakim, wali kota dan jenderal militer di lebih dari 90 negara.
Ringkasnya, “Pandora Papers” adalah bocoran laporan finansial dan kesepakatan bisnis yang mengungkap kepemilikan aset dan perusahaan cangkang di negara suaka pajak. Laporan tersebut diketahui mencantumkan nama sejumlah pesohor Tanah Air, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Sehubungan dengan adanya nama Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto masuk laporan “Pandora Papers” yang terkait dengan perkara penggelapan pajak, nampaknya Partai Golkar bergerak cepat menelusuri sumber yang mencantumkan nama Airlangga dalam laporan tersebut.
Dengan tercantumnya nama Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dalam dokumen “Pandora Papers” itu, Sekjen Golkar Lodewijk F. Paulus mengatakan kepada media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (05/10/21, “Belum tahu, saya belum tahu. Tapi kita, kalau kita baca di media sosial katanya, sumbernya juga belum jelas. Tapi memang ada satu media cetak secara nasional sudah menyampaikan hal itu”.
Dalam laporan Pandora Papers, Airlangga Hartarto disebut memiliki Buckley Development Corporation dan Smart Property Holding Limited. Airlangga disebut mendirikan perusahaan itu untuk sarana investasi dan mengurus asuransi.Lebih jauh Sekjen Golkar Lodewijk F.Paulus menegaskan, “Tapi kita coba telusuri dari mana itu ya, kita belum tahu. Tentunya tim dari Golkar akan terus memonitor masalah ini,” tegas Lodewijk.
Masuknya nama Airlangga dalam Pandora Papers menurut Lodewijk menjadi isu tak mengenakan Golkar. Sedang Golkar, kata Lodewijk, sedang konsentrasi gelaran acara nasional. “Ya kita akan mempelajari terus ya, ya itu sempat jadi rumor juga, enggak bagus buat kita. Sedang kita konsentrasi ke PON, (HUT) TNI, terus ada isu-isu seperti itu. Mudah-mudahan ada kejelasannya,” ucapnya.
Pernyataan Sekjen Partai Golkar itulah yang membuat JAM Golkar memberikan tanggapannya. Menurut Jack Paskalis, seluruh kader Golkar harus bahu membahu dan bekerja keras untuk membersihkan nama baik Golkar dari imbas negatif pemberitaan tentang “Pandora Papers” yang menyeret nama Airlangga. Jack dan kawan – kawan pengurus JAM Golkar mengaku prihatin dengan musibah demi musibah yang menerpa Partai Golkar belakangan ini. Belum rampung urusan kasus korupsi Azis Syamsuddin, tiba – tiba Golkar diterpa musibah lagi dengan kasus “Pandora Papers”. “Apa kata dunia,” kata Jack dengan nada sedih.
Menurut Jack Paskalis, pengurus inti JAM Golkar sedang mempersiapkan sebuah “Surat Wasiat” yang berisi amanat “Trisula Jati Diri Golkar”. Trisula itu berisi tiga doktrin utama Partai Golkar yang harus dihayati semua kader Golkar. Yaitu, (1). PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela), (2). Karya dan Kekaryaan (kader Golkar wajib berbuat dan mengabdi untuk rakyat, bukan mengejar kekuasaan), serta (3). Vox Populi Dei (Suara Rakyat, Suara Tuhan), yang wajib hukumnya menjadi jatidiri Golkar tanpa henti untuk mendapatkan simpati dari masyarakat luas.
Surat Wasiat itu direncanakan dalam waktu dekat ini akan disampaikan kepada beberapa senior Golkar, khususnya para mantan Ketua Umum dan pimpinan Kordinator Ormas Eksponen Tri Karya Golkar (Ormas MKGR, Soksi dan Kosgoro 57), agar para senior tersebut mau turun gunung melindungi Golkar dari badai yang maha dahsyat ini, termasuk “Pandora Papers”.
“Soalnya keluarga besar Golkar saat ini sedang berkonsentrasi penuh dan berjuang untuk memenangkan Pilpres 2024. Tapi jika Golkar tiap hari diterpa badai seperti sekarang ini, kami khawatir Golkar akan terpuruk pada Pemilu 2024,” demikian Jack Paskalis mengunci keterangannya.