Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Kisah Tentang Ular

Opini December 17, 20194 Mins Read

Ceknricek.com — Alkisah, saat pasukan Inggris menduduki India, banyak prajuritnya tewas bukan oleh peperangan tapi karena kena patuk ular Kobra yang terkenal memiliki bisa yang mematikan.

Pemerintah Inggris pun berpikir keras bagaimana caranya mengurangi populasi ular Kobra agar tidak membunuh prajuritnya. Maka, dibuatlah sayembara:

Barang siapa yang dapat menyerahkan ular Kobra dalam keadaan hidup akan diberi hadiah per ekor.

Sayembara ini rupanya efektif mendorong rakyat berburu ular Kobra untuk mendapatkan hadiah. Sementara dalam perkiraan pemerintah Inggris, semakin banyak rakyat menangkap Kobra, semakin berkurang populasinya di alam bebas maka semakin menekan kematian prajuritnya di lapangan.

Tapi apa lacur?

Semakin banyak ular Kobra yang diserahkan rakyat India pada pemerintah pendudukan Inggris, semakin tidak ada habisnya dan tidak berpengaruh pada laju kematian prajurit. Masih banyak prajurit pendudukan Inggris yang mati kena patuk ular Kobra.

Baca Juga: Menabrak dan Melewati Kebenaran

Sumber: Istimewa

Apa  sebenarnya yang sedang terjadi?

Ada 2 versi jawaban:

Pertama:

Sayembara memberi hadiah bagi rakyat yang menyerahkan ular Kobra rupanya bagi pawang ular adalah peluang bisnis yang menjanjikan. Mereka akhirnya berternak ular Kobra, kemudian menyerahkannya pada pemerintah pendudukan Inggris untuk mendapatkan hadiah.

Kedua:

Para pawang ular Kobra menggunakan Kobra untuk ‘menyerang’ prajurit pendudukan Inggris dengan cara melepasnya di sekitar pemukiman pasukan pendudukan Inggris. Para pawang ini anti pendudukan, dan melakukan perlawanan dengan caranya sendiri.

Pertanyaan serupa dapat kita ajukan dalam kasus maraknya muncul ular Kobra di pemukiman warga. Apa  sebenarnya yang sedang terjadi di sejumlah tempat di Indonesia? Mengapa banyak muncul ular Kobra di pemukiman warga? Penjelasan para ahli memang cukup logis. Tapi, mengapa hanya ular Kobra, bukan ular jenis lain? Pertanyaan ini yang belum saya temukan jawabannya.

Sumber: Istimewa

Sebagai warga yang memiliki rumah di lingkungan persawahan, saya ingin sedikit berbagi kisah. Rumah saya di kepung sawah dan belantara. Walau takut luar biasa, kami tetap waspada dengan kemunculan ular. 

Beberapa peristiwa pernah kami alami. Mulai ular yang entah bagaimana caranya masuk ke rice cooker di dapur, bersembunyi di bawah sendal, melingkar di pohon hingga yang paling horor, bersembunyi di sepatu sekolah anak saya. 

Baca Juga: Prof. Dr. Iswandi Syahputra, M. Si., Mengurai Berkembangnya Kebencian di Medsos

Saat sepatu saya pegang, kemudian saya bawa ke depan rumah, saya tidak sadar di dalamnya ada ular. Bahkan saat kaki anak saya masuk ke dalam sepatu, baru dia kaget ada benda kenyal bergerak di kakinya saat memakai sepatu. Sontak anak kaget dan melempar sepatunya. Tapi dengan santai kemudian sang ular keluar sepatu seperti tersenyum simpul pada kami.

Horor banget kan?

Bagaimana kami menghadapinya? Saya berniat belajar menghadapi ular pada Komunitas Sioux, sebuah Yayasan Pecinta ular yang saya ketahui dari media sosial dan kerap memberi edukasi dalam menangani ular. Saya rekomendasikan bagi yang ingin menangani ular bergabung pada komunitas ini. Tapi karena alasan waktu, saya belum sempat mengikuti kegiatannya.

Komunitas Sioux. Sumber: Istimewa

Sementara ini, saya hanya berusaha menjaga kebersihan lingkungan rumah, menutup akses ular masuk ke rumah (misalnya pintu dan jendela selalu tidak terbuka lama tanpa pengawasan), dan menyebar kapur barus pada beberapa tempat potensial sebagai tempat ular. Yang saya tau, ular memang tidak nyaman dengan wewangian seperti kapur barus. Dalam keadaan darurat, saya siapkan tongkat besi leter ‘T’ sepanjang 2 dan 5 meter pada beberapa tempat strategis dan mengajari anak agar jangan panik saat ketemu ular. Tetap tenang, ambil jarak aman, dan hentakan kaki dengan halus ke lantai untuk mengusir ular atau usir dengan perlahan menggunakan tongkat. Intinya, jangan memprovokasi ular. 

Bagian akhir, semua makhluk ciptaan Allah SWT. Berserah diri dan bermohon pada Allah SWT. Kita sesama makhluk, punya hak untuk hidup, jangan saling mengganggu. Saya baca juga sunah Rasul tentang ular. Ada beberapa hadis yang menarik dan (bagi saya) agak kontroversial sebagai pedoman bagaimana cara berhadapan saat bertemu ular. Ahli hadis mungkin bisa angkat bicara soal ini. Misalnya hadis tentang salah satu hewan yang boleh dibunuh adalah ular.

Demikian kisah tentang ular.

BACA JUGA: Cek BUKU & LITERATUR, Berita Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

#iswandisyahputra #kisah #ular Opini
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.