Ceknricek.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, menjelang hari pencoblosan 17 April 2019, jumlah hoaks, berita palsu, dan ujaran kebencian yang beredar di masyarakat terus meningkat.
Dilansir laman website kominfo.go.id, Senin (1/4), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, mengatakan peningkatan jumlah konten hoaks sangat signifikan. Menurut Ferdinandus, pada Januari ada 175 konten hoaks yang berhasil diverifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo.
“Angka itu naik dua kali lipat di Februari 2019 menjadi 353 konten hoaks, dan meningkat menjadi 453 konten hoaks selama Maret 2019,” ujarnya.
Dari 453 hoaks tersebut, terdapat 130 hoaks politik, antara lain berupa kabar bohong yang menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik, peserta pemilu dan penyelenggara pemilu.
Ferdinandus menyebutkan, Tim AIS Kemkominfo dibentuk oleh Menteri Kominfo Rudiantara Januari 2018. Tugasnya untuk melakukan pengaisan, verifikasi, dan validasi terhadap seluruh konten internet yang beredar di cyber space Indonesia. Baik konten hoaks, terorisme dan radikalisme, pornografi, perjudian, maupun konten negatif lainnya. Saat ini Tim AIS berjumlah 100 personel dan didukung oleh mesin AIS yang bekerja 24 jam, 7 hari seminggu tanpa henti.
“Kementerian Kominfo mengimbau warganet yang menerima informasi elektronik, yang patut diduga diragukan kebenarannya, dapat menyampaikan kepada kanal pengaduan konten melalui email aduankonten@kominfo.go.id atau akun twitter @aduankonten,” tukas Ferdinandus.