Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Komplotan Korona

Opini April 6, 20206 Mins Read

Ceknricek.com –Seandainya virus korona baru (Covid-19) adalah buah tangan suatu bentuk komplotan (entah oleh siapa dan dibidikkan entah ke siapa) maka jangan-jangan nanti ada pula yang mulai membisikkan desas desus bahwa masuk angin juga adalah ulah pabrik obat tolak angin.

Kalau anda berada di Australia, atau Inggris atau Amerika, dan yakin telah masuk angin niscaya anda akan sulit menjelaskan kepada dokter apa gangguan kesehatan yang merundung anda. Sebab masuk angin memang barangkali tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris.

Kembali ke virus korona. Setelah wabah ini menjangkiti berbagai bangsa dan negara dan sejauh ini diyakini masih belum ada penawarnya (alias obatnya) maka dalam kesuntukan pikiran, dan didorong oleh hasrat untuk memastikan bahwa gangguan atau musuh ini sebenarnya ada biang keladinya, maka berhamburanlah teori-teori atau syak wasangka dahsyat tentang asal usul penyakit ini. Manusia memang congkak. Sulit untuk mengatakan “Saya tidak tahu”. Karenanya lebih mudah menuding kiri kanan.

Baca Juga : Kiat Melakukan Kemanan Siber Saat Bekerja dari Rumah

Dan di Australia bukan hanya si Buyung atau Si Upik yang menjajakan teori-teori alias syak wasangka yang memang masuk akal, namun sebenarnya jauh panggang dari api.

Pembaca! Di Australia salah satu kedudukan atau jabatan yang sangat berwibawa adalah sebagai Ketua Parlemen. Bayangkan pemangku jabatan yang berkewenangan mengatur dan menertibkan seluruh rakyat Australia.

Beda dari di Indonesia, sistem ketatanegaraan di Australia merujuk pada lembaga Inggris “Demokrasi West Minster” (Westminster adalah nama daerah tempat berdirinya gedung parlemen Inggris dan instansi-instansi pemerintah Inggiris lainnya).

Dalam tatanan Demokrasi Westminster, parlemen, sebagaimana halnya di Inggris, Australia, Selandia Baru, Kanada dan sejumlah negara lainnya, dalam sidang-sidangnya, menyediakan waktu khusus yang diberi judul “Question Time” (kesempatan kepada para anggota, terutama pihak oposisi untuk mengajukan pertanyaan kepada perdana menteri dan jajaran menteri-menterinya tentang kebijakan pemerintah serta hal-hal lain yang bertalian dengan urusan pemerintahan).

Baca Juga : Cerita Dokter Amira Beli Alat Tes dan Anti Virus Sendiri di Luar Negeri

Dalam tiap sidang parlemen, yang biasanya dihadiri oleh hampir semua anggota parlemen, perdana menteri dan kabinetnya duduk di satu sisi, berseberangan dengan pemimpin oposisi dan kabinet bayangannya, yang dipisahkan oleh meja-meja besar di antara kedua jajaran ini. Dan duduk di depan meja-meja besar ini, dalam “takhta” yang lebih tinggi, adalah ketua parlemen, disebut speaker dalam Bahasa Inggris.

Sungguh tidak ada “sebatang jarum pun yang jatuh ke lantai tanpa seizin sang Ketua/Speaker”. Mau bertanya kepada perdana menteri atau salah seorang menterinya, harus seizing sang ketua; dan mau menjawab pertanyaan sang anggota oposisi atau anggota lainnya yang ingin mengajukan pertanyaan, juga harus seizin sang ketua.

Bukan itu saja, sang ketua juga mengukur waktu yang digunakan perdana menteri atau menterinya ketika menjawab pertanyaan. Tidak boleh berlebihan “ngalor ngidul”. Jangan sekali-kali interupsi seenaknya, bisa diganjar dengan skorsing, disuruh keluar ruang sidang. Semua ini disiarkan lewat televisi dan radio.

Baca Juga :Virus Corona Makin Merajalela, AS Pesimis

Diriwayatkan bahwa ketika masih berkuasa Presiden Soeharto pernah mengaku kepada menteri luar negeri Australia bahwa ia sering mengikuti jalannya sidang parlemen di Australia, karena begitu kekarnya. Pertanyaan diajukan tanpa basa basi, terkadang dengan teriakan-teriakan seperti orang kesurupan.

Dan kabarnya lagi Presiden Suharto juga mengaku bersyukur karena tatanan yang serupa tidak berlaku di Indonesia. Perdana menteri dan para menterinya harus mampu menjawab segala pertanyaan secara langsung. Memang ada kalanya seorang menteri akan meminta kepada penanya agar mengajukan pertanyaan secara tertulis. Ini biasanya ditafsirkan bahwa sang menteri tidak menguasai portofolionya alias tidak mengikuti perkembangan dari kebijakannya sendiri.

Tata tertib dan “sopan santun” jalannya sidang dikendalikan sang Ketua dan semua anggota – yang mewakili rakyat Australia – harus patuh. Itulah makanya dikatakan pemangku jabatan ini sangat bermartabat.

Nah salah seorang yang pernah memangku jabatan itu adalah perempuan dari Partai Liberal bernama Bronwyn Bishop, yang terkenal bukan saja karena jabatannya itu melainkan juga mode/sasak rambutnya yang agak lain. Bronwyn Bishop menjadi Ketua Parlemen Australia antara tahun 2013-2015. Sekaligus dia juga merupakan perempuan terlama yang pernah menjadi wakil rakyat – 30 tahun.

Baca Juga : Anies Minta Warga Bekerja dari Rumah Sampai 19 April

Sebagaimana diketahui, belakangan ini memang beredar banyak sas-sus tentang asal-usul virus maut korona baru. Bukan saja di warung-warung kopi pinggir jalan, melainkan juga, sayangnya dan patut disesalkan, di kalangan para pejabat yang terhormat, termasuk sejumlah kepala daerah di Indonesia, dan tidak mustahil juga di negara-negara lain.

Sebagaimana dilaporkan media RMOL di Indonesia beberapa hari lalu:

Bupati Pidie Roni Ahmad. tampaknya penganut teori konspirasi (tentang asal usul virus Korona Baru). Dalam video yang viral beredar di media sosial, Roni menyebut Korona sebagai senjata biologis negara tertentu. 

Ini dipaparkan Roni saat berbincang dengan sejumlah pejabat wilayah itu. Salah satunya, Kepala Dinas Kesehatan Pidie Efendi. “Kalau menurut saya, Pak Kadis Kesehatan, ya ini virus Korona ini berasal dari senjata biologis,” ujar Roni dalam video berdurasi sekitar 4 menit itu. 

Dengan pede, dia menyebut, virus itu aktif melalui listrik. “Jadi senjata biologis sudah masuk ke dalam ranah teknologi elektronik, jadi jarak kerjaannya dia yang pertama kali yang mendukung faktor dia bisa bekerja adalah salah satunya adalah listriknya, pembangkitnya, listrik, dia sama,” paparnya. 

Menurut Roni, virus itu memang dirancang untuk memusnahkan sebagian rakyat yang sudah memenuhi negara itu. “Rakyatnya sudah membludak, dan tidak ada tempat lagi untuk berteduh di negaranya. Kebiasaan mereka akan melakukan hal-hal seperti ini”, katanya.

Alhasil Pak Roni (sang bupati) Tidak dan bukan sendirian. Mantan Ketua Parlemen Australia Bronwyn Bishop juga punya teori konspirasinya sendiri, sebagaimana disiarkan media di Australia.

“Ada niat busuk di pihak yang menularkan virus ini,” katanya, seraya menambahkan, “yang diharapkan dapat menyingkirkan/memusnahkan warga Cina yang sudah tidak lagi produktif, supaya mereka tidak lagi perlu diberi makan!”

Juga dikatakannya, Cina berencana untuk “mengekspor virus ini ke Amerika Serikat, guna menguji apakah mungkin atau mustahil tindakan seperti ini dapat kiranya menimbukan resesi ekonomi di seluruh dunia.”

Ibarat gayung bersambut dan kata berjawab, pihak Cina juga tidak tinggal diam.

Baca Juga : PM Inggris Dilarikan ke Rumah Sakit

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, mengutarakan bahwa tidak mustahil adalah anggota tentara Amerika yang “mengantarkan wabah ini” ke Cina, ketika mereka ikut dalam suatu acara kemiliteran di Wuhan.

Iran yang juga merupakan musuh bebuyutan Amerika dan Israel, tidak mau ketinggalan.

Mantan Presiden Mahmud Ahmadinejad mengirim surat kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO)  mendesak badan dunia itu agar mengusut “peperangan biologis terhadap umat manusia “ ini dan menyatakan keheranan kenapa “mereka yang dimusuhi Amerika sampai begitu dahsyat terdampak.”

Ada juga teori konspirasi lainnya yang menuding salah seorang manusia terkaya (dan paling dermawan) di dunia Bill Gates bermaksud menjangkitkan wabah ini demi mengeruk keuntungan dari akibatnya.

Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan “bukti-bukti yang ada sangat mendukung kesimpulan bahwa berjangkitnya wabah ini bersangkut-paut dengan keterpaparan yang terjadi di sebuah pasar penjualan daging dan hewan hidup serta makanan laut di kota Cina, Wuhan, menjelang akhir tahun lalu.”

Kalau kita memang ingin berburuk sangka maka bisa saja dikatakan bahwa flu unggas (2010) yang sempat merenggut jiwa 139 orang di Indonesia (yang tertinggi di dunia) adalah rekayasa kaum kontra-revolusioner NECOLIM (kalau itu terjadi di zaman Orde Lama) dan PKI serta antek-anteknya (kalau itu terjadi di Era Orde Baru). Wallahu a’lam.

BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

#musuhas #nuim #teorikonspirasi viruscorona
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.