Ceknricek.com — Aktivitas Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah pada Sabtu, (14/12/20) masih tingggi sejak statusnya ditetapkan menjadi siaga (level III) pada 5 November 2020.
Balai Pengamatan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat periode kegempaan pada Sabtu, (19/12/20) 3 kali gempa Guguran dengan amplitudo 8-24 mm dan lama gempa 38.8-49.8 detik.
Dilansir dari laman https://magma.vsi.esdm.go.id/ dari sisi pengamatan visual, gunung dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah tidak teramati dengan cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke Sarah timur.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis hasil laporan monitoring terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi terhitung sejak Jumat (11/12) hingga Kamis (17/12).
Dalam laporan tersebut BPPTKG mengatakan secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi secara umum terpantau cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Asap berwarna putih terpantau dengan intensitas ketebalan tipis hingga tebal dan bertekanan lemah.
Menurut analisa kegempaan pada pekan ini, BPTKG mencatat 217 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.621 kali gempa Fase Banyak (MP), 6 kali gempa Low Frekuensi (LF), 284 kali gempa Guguran (RF), 303 kali gempa Hembusan (DG) dan 9 kali gempa Tektonik (TT).
“Apabila dibandingkan dengan pekan lalu, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah,” tulis Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam siaran tertulis yang diterima, Jumat (18/12/20).
Aktivitas Terkini Merapi
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga kencang ke arah timur. Suhu udara sekitar 12.5-24.7°C. Kelembaban 72-90%. Tekanan udara 567.3-708.3 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
3 kali gempa Guguran dengan amplitudo 8-24 mm dan lama gempa 38.8-49.8 detik.
2 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-14 mm, dan lama gempa 14.1-15.8 detik.
26 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 5.6-7.8 detik.
11 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 39-75 mm, dan lama gempa 13.5-39.2 detik.
Rekomendasi
1. Prakiraan daerah bahaya meliputi:
A. Provinsi DIY
a. Kab. Sleman. Kec. Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).
B. Provinsi Jawa Tengah
a. Kab. Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)
b. Kab. Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)
c. Kab. Klaten. Kec. Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)
2. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
3. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III G. Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak G. Merapi.
4. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan G. Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
5. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan, maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Baca juga: BPBD DIY Temukan Banyak Longsoran Baru di Gunung Merapi
Baca juga: Kondisi Merapi 14 Desember, Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi