Ceknricek.com — Banjir yang melanda beberapa wilayah Ibu Kota tak hanya menyisakan duka bagi para korban yang terdampak, tapi juga tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai. Tak tanggung-tanggung, Jumat (26/4) sekitar 170 ton sampah menggunung dalam waktu kurang dari 24 jam.
Dilansir laman Instagramnya, Sabtu (27/4), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kondisi itu secara langsung menunjukkan pentingnya semua pihak sama-sama menjaga sungai, tidak membuang sampah ke sungai sejak dari hulu sampai hilir.
“Saat kiriman air dari hulu datang luar biasa, juga membawa sampah yang amat banyak. Dalam kurang dari 24 jam Pintu Air Manggarai berhasil ‘menjerat’ lebih dari 170 ton sampah kiriman ini,” tulis Anies.
Sumber: Doc. Anies Baswedan
Kondisi itu dibenarkan Kasatlak UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Rohmat. Ia mengatakan tumpukan sampah bukan hanya plastik, tapi mulai bambu, kulkas, hingga lemari.
Menurut Anies, untuk saat ini pemerintah DKI Jakarta hanya bisa melakukan pemberesan di hilir, sementara permasalahan banjir di Jakarta hari ini diakibatkan kiriman air dari hulu. Anies mengatakan langkah yang paling tepat adalah menyiapkan lebih banyak situ atau kolam penampungan air untuk kemudian akan dialirkan ke Jakarta secara bertahap dan terkendali.?
Sumber: Doc. Anies Baswedan
Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Djafar Muchlisin menjelaskan perihal tumpukan sampah menggunung di Pintu Air Manggarai. Menurutnya, sampah tersebut bukan dari rumah tangga, namun dari permukiman dan gubuk liar yang tergerus air sungai.
“Jadi ini permasalahannya bukan hanya pada DKI saja. Karena bisa kita lihat sampah-sampah yang ada di sini jenis-jenis karakteristiknya bukan dari sampah rumah tangga kebanyakan. Tapi adalah sampah dari permukiman-permukiman, gubuk-gubuk liar, bangunan-bangunan, yang tergerus air terbawa ke sungai,” ujar Djafar.
Untuk penanggulangan gunungan sampah, Djafar menilai Pemprov DKI tidak memiliki kendala dari segi peralatan. Namun, lagi-lagi volume sampah yang begitu dahsyat menuntut pengangkutan sampah yang terus menerus.
“Soal peralatan, kita sudah. Tapi volume sampah ini yang sangat begitu dahsyat, sehingga ya sudah kita lakukan (pengangkutan) nambah lagi,” katanya.