Ceknricek.com — Lima orang saksi diperiksa Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat dalam insiden gedung ambruk di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1). Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Polisi Teuku Arsya mengatakan, kelima saksi tersebut adalah para karyawan minimarket di gedung itu.
Menurut Arsya, pemilik dan penyewa bangunan empat lantai tersebut saat ini masih berada di luar kota. Sebanyak 11 orang menjadi korban dan telah dibawa ke dua rumah sakit, yakni RSUD Tarakan dan RS Pelni Jakarta.
Gedung empat lantai itu ambruk sekitar pukul 09.15 WIB. Kondisi bangunan kini ambles dari lantai teratas sampai lantai dua. Sedangkan lantai dasar gedung yang dijadikan minimarket tidak hancur sepenuhnya. Beberapa kendaraan tampak tertimpa reruntuhan.
Baca Juga: Gedung Empat Lantai di Palmerah Jakarta Roboh
Anggota Basarnas DKI Jakarta Rifan Kusrianto mengatakan, penyebab gedung ambruk diakibatkan pelapukan bangunan dari penampung air hujan di lantai teratas. Beberapa bagian gedung juga mengalami proses pelapukan yang cepat akibat menahan sisa air hujan.
Ia menuturkan, lantai 3 dan 4 sudah dipenuhi genangan air lantaran tidak adanya akses pembuangan air di bagian roof top gedung. “Gedung ini tidak aman, karena di ruko bagian atas terdapat genangan air yang tidak ada akses untuk turun,” kata Rifan.
Posisi dinding gedung telah terjadi penyerapan air yang berlebihan sehingga mempercepat proses pelapukan. “Jadi di lantai 3-4 itu terjadi pelapukan. Pelapukan ada setiap sisi-sisi dindingnya,” jelas Rifan.
Sementara itu Direktur Operasional Basarnas Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama mengatakan, belum berani memasuki gedung tersebut karena masih berpotensi roboh kembali. “Nanti kami masih koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) apakah mau diruntuhkan total atau bagaimana,” katanya.
BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.