Ceknricek.com–Lomba ‘Semua Membacanya’ yang pertama kali diadakan pada 12 Agustus 2020 ini, adalah sebuah lomba membaca buku Siroh Nabi yang diinisiasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan literasi bangsa. Saat itu program ini disambut sangat baik oleh masyarakat dengan jumlah pendaftar mencapai 9.964 peserta dari 34 Provinsi di Indonesia dan diaspora Indonesia yang tersebar di 15 negara di seluruh dunia.
Berdasarkan survey rata-rata peserta lomba di tahun pertama, peserta mampu membaca sejumlah 389 halaman dari buku Siroh yang dipilih. Capaian Lomba di tahun pertama ini menjadi dasar untuk melanjutkan misi menumbuhkan kecintaan umat Islam kepada Rasulullah dan literasi di tahun berikutnya. Tahun 2021 ‘Semua Membacanya’ memberikan Total Hadiah sebesar 130 Juta Rupiah yang dibagikan kepada 125 peserta terbaik dari sejumlah 4400 peserta.
Setelah melalui 2 tahun Lomba Membaca ‘Semua Membacanya’, Majalah Mata Air mencoba untuk menaikan level literasi dengan menjadikan lomba membaca menjadi level lomba menulis. Topik yang diangkat masih sesuai dengan konsep awal yaitu membaca dan menulis tentang kisah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Para Sahabat.

Lalu tahun ini, di tahun 2023 lomba “SEMUA MEMBACANYA – LOMBA BACA SIROH NABI” diadakan berbeda karena untuk pertama kalinya buku yang dilombakan adalah dalam dua bahasa, Buku berbahasa Indonesia dan Inggris sehingga cakupan sekitar 2800 peserta yang mendaftar berasal bukan hanya dari Indonesia tapi juga dari beberapa negara di luar negeri seperti Mesir, Laos, Kamboja, Amerika dan beberapa negara lainnya.
Jika ditotal sejak 4 tahun ini ada sekitar lebih dari 17.000 peserta dari seluruh Indonesia yg ikut membaca Siroh. Bahkan tahun ini ada peserta dari Mesir, Amerika, Turki, Kamboja, Laos, Thailand dan juga berbagai negara lainnya. Total lebih dari 300 juta rupiah hadiah yang sudah dibagikan untuk mendukung masyarakat membaca dan bukan hanya membaca biasa tapi membaca buku Siroh, Kisah Hidup Manusia termulia shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mekanisme lomba yang diadakan sejak 1 September 2023 ini adalah melalui beberapa tahapan. Di tahap awal peserta memilih buku Siroh yang ingin dibacanya, lalu menyelesaikan membaca buku tersebut selama sekitar 2-3 bulan. Selama 3 bulan tersebut peserta akan mendapatkan pelatihan ataupun seminar terkait sirah Nabi dari para ahli atau pakar, dimana pada setiap seminar akan diakhiri dengan quiz atau ujian singkat dari isi seminar.
Di akhir periode membaca akan ada Ujian Siroh Nasional serentak dari materi buku Siroh secara daring yang harus diikuti peserta. Peserta dengan akumulasi hasil tes dengan nilai tertinggi dan yang tercepat menyelesaikan ujian menjadi pemenangnya. Total hadiah yang dibagikan tiap tahunnya adalah sekitar 60-120 juta rupiah.
Inspirasi lomba Semua Membacanya berangkat dari sebuah kesadaran akan betapa pentingnya bagi umat Islam, khususnya di Indonesia, untuk mengenal Sang Nabi Mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagai teladan dalam setiap lini kehidupan. Rasulullah yang kehidupannya penuh kasih dan sayang dalam interaksinya dengan sesama manusia dapat menjadi contoh bagi setiap umatnya dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Proses perkenalan ini tidak akan dapat terlaksana apabila tidak terdapat sarana ataupun motivasi mengapa kita harus mengenalnya. Oleh karenanya, majalah Mata Air mencoba untuk menjadi bagian dari usaha dalam mengenalkan pribadi agung dan luhur beliau, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan cara yang benar dan beretika melalui lomba ‘Semua Membacanya’ 2023 yang merupakan Lomba membaca Siroh Nabi Internasional agar dapat menjadi wasilah bagi dikenalnya Rasulullah di masyarakat secara luas.
Pada kesempatan acara penyerahan penghargaan bagi para pemenang lomba kali ini turut hadir para tokoh seperti Buya Taufiq Ismail, Prof. Fasli Jalal, Prof. Lutfi Zuhdi, Prof. Ilza Mayuni, Prof. Khoirul Anwar, Arys Hilman dari Republika Penerbit, Badai Samudera dari OCBC syariah dan Edfian Nourdin serta Aisyah Lukman dari Yudhistira Ghalia Indonesia.
Dalam hal ini Mata Air terus berusaha untuk dapat menjadi wadah bertemunya para akademisi, pemikir, budayawan, saintis dan penyair dari seluruh dunia, untuk bersama-sama “membaca kehidupan” bagi literasi positif bangsa Indonesia.