Ceknricek.com — Penyanyi yang kini merambah dunia seni peran, Ibel Tenny, merasakan beberapa hal mistis saat menjalani pengambilan gambar film perdananya, Love is A Bird (2019). Menurut pelantun dari Bahasa Tubuh itu, dirinya sudah merasakan perasaan merinding begitu sampai di salah satu lokasi pengambilan gambar, Pantai Parang Tritis.
“Saya dari turun mobil langsung merasakan deg-degan. Sempat merasa mungkin karena sebelumnya sempat salah ketika menjalani salah satu adegan,” kata Ibel Tenny, saat ditemui Ceknricek.com dalam acara konferensi pers film Love is A Bird, di Kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (11/11).
Saat menjalani adegan menari di pinggir pantai, Ibel melihat seperti ada plastik berisi bunga melati. Dirinya pun tak mengetahui, apakah itu bagian dari halusinasinya atau tidak.
“Saya menunduk karena melihat ada plastik berisi bunga melati. Tapi kata para kru, itu hanya pasir dan tidak ada apa-apa,” kata penyanyi kelahiran Bandung itu.
Dalam film itu, Ibel Tenny sendiri berperan sebagai Naira, seorang penari yang penuh ambisi. Ibel sendiri mengaku dirinya tidak memiliki bakat tari, khususnya tari tradisional seperti yang dilakukannya sebagai Naira.
“Saya latar belakangnya tidak bisa menari. Hanya lihat video-video saja. Akhirnya diajarkan oleh Eko Pece (Eko Supriyanto), salah satu koreografer Indonesia yang bertaraf internasional juga. Saya berterima kasih kepada Mas Eko, karena saya akhirnya jadi sedikit-sedikit bisa nari,” ujar Ibel.
Baca Juga: Love is A Bird, Cinta Itu Membebaskan
Sementara itu produser sekaligus direktur fotografi Love is A Bird, Marsio Juwono mengaku bahwa pengambilan adegan film yang memiliki suasana kental adat keraton sempat mendapat beberapa hambatan. Tak heran apabila film ini butuh proses produksi hingga dua tahun.
“Saat pengambilan gambar di Pantai Parang Tritis, Ibel Tenny yang berperan sebagai Naira keasyikan menari, tanpa menyadari dirinya berjalan menuju ke tengah lautan. Beruntung dirinya sempat ditarik oleh salah satu kru yang sedang bertugas,” kata Marsio Juwono.
Bagi Ibel sendiri yang notabene adalah pendatang baru, dirinya bersyukur dan merasa bangga bisa bermain dalam film yang disutradarai Richard Oh. Selain itu, dirinya juga bahagia bisa satu film dengan aktor asal Malaysia, Bront Palarae (Gundala, 2019) yang berperan sebagai Darma.
“Waktu tahu bisa main sama Bront, saya sempat tidak menyangka. Senang sekali rasanya, apalagi bisa bermain di film yang disutradarai Koh Richard,” ujar Ibel.
Film berdurasi 85 menit ini akan tayang perdana di bioskop-bioskop Indonesia pada Kamis (14/11). Selain Ibel dan Bront yang berperan sebagai Darma sang fotografer, film produksi Timeless Pictures dan Metafor Pictures ini juga dibintangi oleh Ibnu Widodo yang berperan sebagai Jafran, juga Gemilang Sinatrya yang berperan sebagai Kirana. Film ini juga akan menghadirkan penampilan spesial dari Morgan Oey yang berperan sebagai Remi, seseorang yang mencintai Naira.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.