Ceknricek.com — Bisnis kosmetik di Indonesia termasuk bisnis yang memiliki peluang cukup besar. Dari situs Kemenperin, pada 2018 pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia naik 15 persen dari tahun sebelumnya, kemudian meningkat lagi sebanyak 9 persen menjadi 29 persen di tahun 2019.
Dari keterangan tertulis, Senin (11/11) peningkatan ini besar kecilnya dipengaruhi oleh kemudahan memproduksi kosmetik milik sendiri yang difasilitasi oleh perusahaan jasa maklon kosmetik.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak, perusahaan maklon merupakan salah satu industri jasa yang memproduksi suatu barang tertentu yang sebagian atau seluruh proses pengerjaannnya dilakukan oleh pihak pemberi jasa dan kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa.
PT Adev Natural Indonesia adalah salah satu perusahaan jasa maklon kosmetik yang berdiri sejak tahun 2017 mengusung konsep “Back to Nature” dengan membuat seluruh produk kosmetik yang keamanan dan legalitasnya terjamin.
Eriza Hambali, Komisaris Utama PT Adev mengatakan ada beberapa kemudahan dalam memproduksi kosmetik melalui perusahaan jasa maklon kosmetik, misalnya, tidak perlu membangun pabrik sendiri, tidak perlu merekrut dan mengurusi karyawan atau SDM.
“Selain itu efisien dalam biaya, tidak perlu repot mengurusi kelegalan produk, tidak perlu turun tangan langsung dalam proses produksi, serta dapat fokus dalam menyusun strategi pemasaran produk,” katanya.
Baca Juga: Nurhayati Subakat, Jatuh Bangun Pebisnis Kosmetik Halal
Sebagai perusahaan jasa, maklon kosmetik sangat mendukung bagi mereka yang ingin memulai bisnis kosmetik dengan merek sendiri, terutama dari kalangan kaum milenial. “Melihat peluang industri kosmetik yang cukup besar, pasti tidak sedikit masyarakat yang tertarik,” ujar Eriza.

Menurut dia, karena banyak public figure yang sudah memulai bisnis kosmetik sejak usia muda, tak sedikit kaum milenial yang tertarik ingin mencobanya. Di antaranya Aurel Hermansyah dengan lipcream aurelloly. ILY milik Prilly Latuconsina. Lipstik VAL milik Valerie Thomas, dan Nikita Willy dengan rangkaian produk perawatan kulitnya, DREAMY.
“Memulai maklon kosmetik tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar. Modal awal yang dibutuhkan oleh konsumen kurang lebih Rp20 juta mulai dari proses pengembangan formula, proses produksi, desain kemasan, pengurusan kelegalitasan hingga pengiriman barang kepada konsumen,” paparnya.
BACA JUGA: Cek OPINI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.