Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»SOSIAL BUDAYA

Makna dan Filosofi Barongsai dalam Perayaan Tahun Baru Imek

SOSIAL BUDAYA February 11, 20214 Mins Read

Ceknricek.com — Perayaan Tahun Baru China atau Imlek akan digelar pada 12 Februari 2021. Bagi umat Konghucu dan Tionghoa  perayaanImlek merupakan sebuah momen penting, namun bakal ada yang berbeda di tahun ini, karena perayaannya di lakukan di masa pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut sudah mengimbau perayaan hari besar keagamaan tahun baru Imlek di tengah pandemi Covid-19 dilaksanakan sederhana dan secara virtual serta mematuhi protokol kesehatan.

Perayaan Imlek sendiri telah melalui sejarah panjang di Indonesia. Hari raya yang selalu identik dengan warna merah dan kue keranjang ini juga memiliki daya tarik tersendiri dengan pertunjukan tarian singa atau yang dikenal dengan barongsai.

Berikut sekelumit makna dan filosofi barongsai dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan mengapa barongsai identik dengannya.

Dalam kebudayaan China barongsai sering dipertunjukkan dalam acara-acara besar. Barongsai biasa dimainkan dua orang serta diiringi musik dari bunyi drum dan simbal.

Berdasarkan kepercayaan tradisional masyarakat Tiongkok, singa adalah simbol keberanian, stabilitas, dan keunggulan.  Selain itu, singa juga dipercaya sebagai binatang yang baik.

Mengutip buku 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1, karya Christine, dkk (2015) menurut kepercayaan leluhur China, awal tahun baru merupakan masa di mana para dewa dewi kembali ke kahyangan untuk melapor ke Kaisar Langit.

Pada saat masa kekosongan inilah roh-roh jahat di dunia akan menjadi semakin ganas karena tidak ada yang mengendalikan mereka saat dewa-dewi rapat di kahyangan. 

Akan tetapi ada juga legenda kuno  tentang ular raksasa (Nien atau Leang Leong) yang bangun dari tidurnya dan selalu membuat bencana pada masa kekosongan itu untuk kemudian menyerang manusia dan anak-anak.

Makhluk jadi-jadian tersebut konon takut akan warna merah dan bunyi keras menyerupai petasan. Dari kepercayaan inilah orang China kuno akhirnya mengadakan tarian barongsai yang sebelumnya telah diberkati di klenteng dengan maksud mengusir setan.

Sumber lain menyebut, dalam budaya Cina tradisional, singa, seperti naga China, hanyalah binatang yang ada dalam mitos, dan tidak ada singa sebenarnya di China. 

Sebelum Dinasti Han (202 SM – 220 M), hanya beberapa singa yang mencapai Dataran Tengah dari wilayah barat Tiongkok kuno (sekarang Xinjiang), karena perdagangan Jalur Sutra.

Sebagaimana dikutip dari China Highligts, pada saat itu, orang-orang kemudian menirukan penampilan dan tindakan singa yang baru tiba dalam sebuah pertunjukan, yang berkembang menjadi tarian singa di Periode Tiga Kerajaan (220-280).

Pertunjukan itu kemudian menjadi populer dengan munculnya agama Buddha di Dinasti Utara dan Selatan (420–589). Pada Dinasti Tang (618–907), tarian singa adalah salah satu tarian istana.

Lambat laun, tarian singa ini kemudian menyebar ke seluruh dunia lewat perdagangan, migrasi dan faktor lain. Saat ini, di seluruh dunia juga terdapat  klub-klub khusus tarian barongsai.

Warna, Simbol dan Unsur Binatang dalam Barongsai

Pada setiap perayaan Imlek tarian barongsai diyakini selalu bisa membawa keberuntungan bagi masyarakat dan menjauhkan dari malapetaka. Itulah sebabnya tarian ini selalu digelar setiap Imlek.

Penyebutan barongsai sendiri sebenarnya hanya ada di Indonesia. Nama asli kesenian ini di China adalah ‘Wu Shi’. Sementara itu negara Barat menyebut tarian barongsai sebagai ‘lion dance’.

Selain makna dan sejarah tersebut, warna dari barongsai juga menyimbolkan unsur tersendiri yang biasanya terdiri dari lima warna dan merepresentasikan tanda dalam lima arah di kompas orang China serta lima unsur kehidupan.

Lima simbol warna tersebut meliputi, kuning melambangkan bumi (pusat), hitam melambangkan air (utara), hijau melambangkan kayu (timur), merah melambangkan api (selatan), dan putih melambangkan  logam (barat).

Hidung singa yang biasanya berwarna hijau juga melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan pengaruh surga.  Sementara itu, dahi mereka yang dihiasi cermin melambangkan simbol untuk menakuti roh jahat.

Dari segi unsur binatang, bagian kepala barongsai yang terdapat tanduk merupakan simbol untuk hidup dan regenerasi serta mewakili unsur perempuan. Telinga dan ekor  barongsai yang berbentuk makhluk mistis juga mewakili kebijaksanaan dan keberuntungan. 

Sementara itu, tulang belakang yang merupakan wujud dari ular merupakan simbol pesona dan kekayaan. Dahi dan jenggot berasal dari naga juga  sebagai bentuk simbol kekuatan, kepemimpinan dan mewakili unsur laki-laki. 

Bagian terakhir, yakni punuk belakang kepala merupakan kura-kura yang berarti simbol umur panjang. Sebagaimana diketahui, kura-kura memang memilki umur ratusan tahun bahkan lebih dalam bertahan hidup.

Artikel ini sempat terbit dengan judul ‘Imlek 2020: Barongsai, Makna dan Filosofi Bagi Tahun Baru China’, kami melakukan penyuntingan ulang untuk diterbitkan kembali engan judul dan sudut pandang berbeda.

Baca juga: Menag Imbau Perayaan Imlek Dilakukan Sederhana dan Virtual

Baca juga: Libur Panjang Imlek, Mobilitas Pelaku Perjalanan Diperketat

#filosofi #imlek barongsai Covid-19 tahunbaruimlek2572
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

For Ramadhan with Love: Kolaborasi Sociopreneur Muda dengan Maya Miranda Ambarsari untuk Berbagi Kepada Sesama

YMM Last Wish Bagikan 80 Plakat ‘People of The Year 2024’

Survei Broker Global Octa Menyoroti Kepedulian Sosial Trader

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.