Ceknricek.com — Sesak napas kerap disebabkan oleh kekurangan oksigen. Salah satu gejala yang ditemukan dalam pasien COVID-19 yakni happy hipoksia.
Happy hipoksia merupakan keadaan dimana tubuh pasien kekurangan oksigen, namun pasien tersebut tidak merasakan gejala apapun bahwa kondisinya tampak biasa saja atau happy.
Nah, selain happy hipoksia, ada pula anoksia, yaitu bentuk terparah dari hipoksia. Anoksia adalah keadaan saat kondisi tubuh benar-benar kekurangan simpanan oksigen yang dapat berakibat fatal. Beberapa penyebab anoksia, diantaranya yaitu henti jantung atau henti pernapasan, tersedak atau tercekik, overdosis obat, terlalu banyak karbon monoksida atau menghirup asap, serangan asma akut, pneumonia, kadar hemoglobin yang rendah dalam darah, talasemia, serangan jantung, stroke, atau gagal jantung.
Dirangkum Ceknricek.com dari berbagai sumber, anoksia biasanya tidak terjadi secara tiba-tiba. Anoksia merupakan kondisi dari hipoksia yang ekstrem. Kondisi kekurangan oksigen bisa berakibat fatal bila tidak ditangani dengan cepat, karena tubuh hanya bisa bertahan selama 4 menit tanpa oksigen hingga otak mengalami kerusakan parah. Dan yang terjadi bila otak kekurangan oksigen adalah sel-sel di otak akan mati hingga kemungkinan kerusakan otak dan kematian.
Berikut gejala anoksia yang kita waspadai, yaitu kesulitan bernapas, kehilangan memori, sakit kepala atau pusing, sulit bergerak, tubuh lemah, aliran darah berkurang yang menuju organ penting seperti otak, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya, bahkan hingga kejang dan halusinasi.