Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»KEUANGAN

Masuk Negara Berkembang, Norwegia Pangkas Utang Indonesia

KEUANGAN April 7, 20192 Mins Read

Ceknricek.com — Memiliki aset surat utang dari seluruh negara di dunia senilai US$310 miliar, pemerintah Norwegia memberikan lampu hijau bagi pengelola dana investasi berdaulat untuk mengurangi kepemilikan surat utang pemerintah dan korporasi di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dilansir Bloomberg, Minggu (7/4), keputusan dari negara yang mengelola US$1 triliun dana investasi berdaulat (soverign wealth fund) itu diumumkan Jumat (5/4) oleh Menteri Keuangan Norwegia Kristin Halvorsen.

Keputusan diambil setelah diskusi panjang selama setahun terakhir. Pemerintah akan memangkas surat utang saham dan aset keuangan dari 10 negara berkembang, antara lain, Korea, Rusia, dan Polandia.

Sementara itu, Norwegia memutuskan membatasi investasi di luar saham untuk negara berkembang, termasuk Indonesia dan Brazil.

Norwegia masih memiliki ruang untuk menambah investasi hingga 5 persen dari total dana portofolionya di negara berkembang atau sekitar US$15 miliar.

Norwegia diketahui menaruh dana investasi berdaulatnya sebesar US$28 miliar dalam bentuk portofolio dengan kepemilikan yang cukup besar di surat utang Mexico dan Korea Selatan.

Keputusan ini tidak berbeda dari rencana awal yang digulirkan pada 2017. Dalam rencana awal, pemerintah Norwegia hanya akan menjaga investasinya dalam bentuk mata uang euro, dolar dan poundsterling. Aset dengan mata uang besar, seperti yen Jepang, dolar Kanada, dolar Australia dan krona Swedia terhindar dari keputusan tersebut.

Kementerian Keuangan sebenarnya menolak permintaan badan pengelola dana investasi untuk memotong surat utang perusahaan di negara berkembang.

Namun, proposal berhasil lolos setelah badan pengelola dana meningkatkan kepemilikan saham sebesar 70 persen dari portofolionya. Badan pengelola dana investasi Norwegia berargumen surat utang negara-negara di dunia sangat terkorelasi satu sama lain dan mudah terpapar risiko pergerakan mata uang.

Kepala Strategi Mata Uang Commerzbank AG Ulrich Leuchtmann menuturkan pihaknya paham bahwa ini adalah keputusan yang strategis.

“Mereka mengubah acuannya. Ini bukan tanda bahwa Norwegia menjadi lebih bearish di negara berkembang saat ini,” kata Leuchtmann.

Dia menuturkan keputusan bank sentral negara maju untuk beralih ke aset jangka panjang di negara dengan kebijakan suku bunga rendah, tetap harus diimbangi dengan berburu imbal hasil atau keuntungan.

Juru bicara badan pengelola dana investasi berdaulat Norwegia Thomas Sevang mengatakan mengumumkan informasi lanjutan jika keputusan pemerintah sudah diperbarui. Keputusan ini masih harus dikonsultasikan dengan parlemen.

# norwegia negaraberkembang utangindonesia
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rupiah Menguat Seiring Penantian Investor Terhadap Pengumuman The Fed

Rupiah Akhir Pekan Melemah Lewati Rp14.000

Rupiah Masih Bertahan di Bawah Rp14.000

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.