Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Megawati Kualat, Gibran Durhaka?

Opini November 2, 20234 Mins Read

Ceknricek.com–Percaturan politik di Indonesia, khusus menjelang Pilpres Februari mendatang nampaknya kian menggelegak, alias semakin panas. Saling tuding kian menjadi-jadi. Dan di tengah-tengah segala kehingar-bingaran ini, mungkin ada yang terlupakan.

Belum lama berselang, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan (PDIP) Megawati, salah seorang putri Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bikin kehebohan yang kemudian diupayakan oleh para “petugas partainya” (tidak termasuk Presiden Joko Widodo), agar dianggap oleh rakyat sebagai sebatas “candaan”, agar suasana rapat partai jangan menjadi terlalu tegang.

Apa candaan Mbak Mega itu?

Sebagaimana yang luas diberitakan waktu itu, candaan tersebut menyangkut salah satu hidangan paling populer di Indonesia dan juga di kalangan masyarakat perantauan dari Indonesia di luar negeri (saya tidak nyaman menggunakan istilah Diaspora).

Apa makanan popular itu?

Bakso.

Untuk keperluan pembuatan bakso, begitu pernah dilaporkan di Australia, Indonesia mengimpor jeroan senilai puluhan juta dolar setahun dari Australia untuk keperluan campuran daging bakso, yang, lagi-lagi menurut laporan media di Australia, para penjual bakso di seluruh Indonesia berjumlah 4-juta orang.

Jeroan dikatakan berfungsi laksana “pengikat” hingga daging untuk bakso tetap utuh tidak mudah tercerai berai. Bahkan mantan Presiden Amerika Serikat Barak Husin Obama dikatakan suka sekali makan bakso!

Nah kembali ke “candaan” Mbak Mega, sebagaimana dilaporkan oleh media di Indonesia, antaranya yang berikut ini, berbunyi sebagai berikut: “Candaan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang menceritakan dirinya pernah mengingatkan anak-anaknya tak menikah dengan yang mirip tukang bakso, kini santer menjadi perbincangan.”

Ada yang geli mendengarnya, namun tidak sedikit pula yang kecewa dengan “candaan” itu karena ditafsirkan sebagai cemoohan terhadap karir yang di satu sisi dinilai rendahan (begitu disimpulkan sebagai pencerminan dari penilaian Megawati) sementara di sisi lain banyak yang mengaku lebih hormat pada tukang bakso yang cari makan dengan jujur ketimbang pejabat tinggi yang korup.

Nah Lo!

Gibran Durhaka?

Sementara itu, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, ternyata juga bisa disebut telah durhaka.

Kepada siapa?

Kepada Mbak Mega, khususnya kepada PDIP. Mbak Mega dan PDIP memang satu paket yang tidak bisa dipisahkan.

Kita masih ingat ketika Gibran yang awalnya pernah mengaku tidak punya minat terhadap politik, namun sesudah menjadi Wali Kota Solo ternyata hasratnya meluap-luap untuk bikin loncatan ke atas yang lebih tinggi lagi – jadi Calon Wakil Presiden! Meski usianya menurut UUD ’45 masih belum memenuhi syarat.

Syukur Mahkamah Konstitusi dengan cekatan, tangkas dan cepat dapat memungkinkan apa yang dimustahilkan UUD ’45. Namanya juga buatan manusia, tentu dapat diubah. Ketika masih kuliah di Medan, saya dan kawan-kawan juga harus menghayati NASAKOM, bukan Pancasila. Paling tidak begitu seingat saya.

Menarik dikenang kembali ketika akhirnya “selera” Gibran berubah dari sekadar menjadi “Tukang Martabak” makanan asal Arab yang di tangan Gibran kemudian dikenal sebagai “Makobar” – Martabak Kota Barat – ke kancah politik – menjadi orang nomer satu di kota Solo – ramai-ramai pimpinan partai politik yang waktu itu pada hakikatnya sudah punya calon mereka sendiri untuk mengisi jabatan itu, mundur teratur dengan alasan atau dalih “kan dia anak presiden?”.

Waktu itu cita-cita Gibran memang bukan asal-asalan semata, melainkan mendapat dukungan partai politik terbesar di Indonesia, PDIP! Dan, sebagaimana sama kita ketahui, Gibran menang dan masuk menjadi pimpinan balaikota Solo. Berkat usungan dan dukungan PDIP, alias Megawati Soekarnoputri.

Tukang bakso mungkin sederajat dengan tukang martabak di mata sementara orang, namun Walikota jelas lebih keren. Dan Gibran punya KTA – Kartu Tanda Anggota – PDIP, yang kini dituntut agar dikembalikannya, karena dia sudah membangkang, tidak menghiraukan partai yang pernah membesarkannya.

Dalam budaya kita ini mungkin bisa disebut “DURHAKA!”.

Kita tahu apa yang terjadi dengan anak durhaka bernama Si Malin Kundang. Lebih parah lagi, kedurhakaannya adalah kepada ibunya! Dan dia kemudian berubah menjadi batu.Yang satu kualat yang satunya durhaka.

Oh tentang martabak dikatakan dari Arab, ada latar belakangnya.

Makanan martabak dijual di Arab Saudi – paling tidak waktu saya masih menjadi TKI gelap di kota Jiddah tahun 1960-an – hanya dalam bulan Ramadhan. Dalam Bahasa Arab martabak disebut ‘Muttabbaq” – artinya berlapis-lapis, dari kata tibaaqan. Entah bagaimana makanan ini kemudian lebih dikenal sebagai santapan dari India.Lembu punya susu, Sapi punya nama! Allahu a’lamu.

gibranrakabumingraka megawatisoekarnoputri Pilpres
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.