Ceknricek.com – Ada pesan penting dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ia berharap berharap perayaan Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1941, Kamis (7/3), dapat menjadi momentum bagi umat Hindu untuk menemukan jati dirinya di tengah dunia yang semakin mengglobal.
“Nilai-nilai agama yang terkandung dalam Hari Suci Nyepi sepatutnya menuntun kita menuju arah yang baik dan terpuji,” kata Menag kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/3).
Menurut Lukman, Nyepi pada intinya “menyepikan diri” agar seseorang dapat melaksanakan catur brata penyepian dengan baik. Sesuai namanya, Nyepi memerlukan suasana hening dan tenang karena umat Hindu tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian dan tidak menikmati liburan.
Dengan begitu, umat Hindu dapat sepenuhnya melakukan nyepi dan introspeksi diri atau mulat sarira. “Jadikan Nyepi untuk melakukan renungan tentang apa yang sudah dilakukan di dunia ini seiring dengan bertambahnya usia dan apa yang belum dilakukan untuk kebaikan hidup di masa mendatang,” katanya.
Menag Lukman juga mengajak umat Hindu untuk terus mengembangkan moderasi, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan bersama sebagai bangsa. Sikap moderat adalah sikap memilih jalan tengah, tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat beragama dan berbangsa.
“Mari kita rawat dan pelihara terus semangat moderasi beragama kita. Karena pada hakikatnya ber-Indonesia adalah beragama dan sebaliknya, beragama pada hakikatnya juga ber-Indonesia,” katanya.
Menag mengatakan tema Hari Raya Nyepi “Melalui Catur Brata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019” sangat relevan dan kontekstual dengan suasana saat ini. Ia menambahkan, mengabdi kepada bangsa dan mendoakan pemilu berjalan lancar, tertib dan damai, adalah bentuk pengamalan dari dharma negara atau kewajiban menjalankan perintah negara.
“Selamat Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1941. Semoga kita mampu berinstrospeksi diri agar kehidupan kita di masa mendatang menjadi semakin membaik,” katanya. (Antara)