Ceknricek.com — Dalam rangka memperingati hari Kartini, penari yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Seni Nusantara tampak menghibur pengunjung Car Free Day Dago, Minggu (21/4).
Di tengah teriknya panas matahari, para penari tampak begitu gemulai menggerakan tangan dan badannya di hadapan para penonton. Tarian kontemporer itu begitu indah diperagakan oleh dua penari perempuan dan dua penari laki-laki yang menggunakan pakaian serba putih.
Meskipun tak ada komunikasi di dalam pertunjukan, penonton tampak asik melihat tarian yang disajikan. Seolah mengerti akan pesan yang disampaikan, penonton langsung bertepuk tangan ketika para penari selesai tampil.
Sebelumnya penari tersebut telah menari sejak Sabtu sore dan akan selesai pada Minggu siang di Gedung YPK. Mereka menari selama 21 jam tanpa henti.
Sebelumnya Ketua panitia pelaksana dari Jaringan Masyarakat Seni Nusantara, Deden Tresnawan mengatakan sebanyak 20 penari dari berbagai daerah seperti Bandung, Majalengka, Indramayu, Cianjur, Sumedang dan Kalimantan melakukan ekspresi tubuh atau menari selama 21 jam lamanya dengan tema 21 Jam Ruang Tanpa Batas.
Deden mengatakan, tujuan diadakan kegiatan ini sebagai bentuk pengingat sosok Kartini kepada anak-anak muda atau milenial, menurutnya bahwa Kartini sebagai perempuan yang pantang menyerah dan mengingatkan generasi muda pada perjuangan RA Kartini dalam emansipasi wanita Indonesia.
“R. A. Kartini adalah salah satu wanita indonesia yang berandil dalam kebangkitan wanita pribumi di era-nya. Dampaknya bukan hanya di era-nya saja, namun di era modern ini pula. R. A. Kartini dikenal juga sebagai wanita ber-ideologi Feminisme dan Nasionalisme,” ujarnya
Deden menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Taman Cikapayang, Dago dan dilanjutkan dengan longmarch sambil menari ke Babakan Siliwangi dan penari tidak istirahat.