Ceknricek.com — Christian Bautista sukses berduet dengan Delon. Di tengah pandemi corona, ia meluncurkan single baru. Christian sendiri bukan satu-satunya penyanyi Filipina yang populer di Indonesia. Jauh sebelum penyanyi kelahiran Imus Filipina itu jadi idola di tanah air, ada sederet nama penyanyi negeri dengan bahasa Tagalog itu yang populer di Indonesia. Mereka, bahkan meraih popularitas melebihi Christian Bautista saat ini. Mereka diantaranya:
Eddie Peregrina
Di tahun 1970 an dan 1980 an, nama-nama seperti Eddie Peregrina, Victor Wood dan Freddie Aquilar sudah mengawali serbuan musisi Filipina ke Indonesia. Setelah itu muncul Jose Mari Chan dan Regine Velasquez. Tahun 90 an, kita juga mengenal nama Maribeth Pascua dan Lea Salonga.
Era Eddie Peregrina, Victor Wood, dan Freddie Aquilar bisa disebut sebagai “golden boys” penyanyi asal Filipina yang teramat populer di Indonesia. Eddie Peregrina dan Victor Wood tidak hanya menyanyikan satu dua lagu populer, tapi album-album mereka ikut laris bak kacang goreng di tanah air.
Eddie Peregrina yang memiliki nama lengkap Edgard Villavicencio Peregrina tidak hanya dikenal sebagai penyanyi, ia juga bintang film terkenal di masanya. Penyanyi yang meninggal dunia secara tragis karena kecelakaan mobil tahun 1977 itu memiliki ciri khas suara bening yang melengking.
Di Filipina, Eddie populer dengan sebuatan “The Original Jukebox King”. Ia pandai sekali mengcover lagu-lagu bule, dan membuatnya populer kembali. Hal yang kurang lebih sama dilakukan rekannya,Victor Wood.
Tak hanya di Filipina dan Indonesia, lagu-lagu yang dinyanyikan Edie Peregrina juga populer di beberapa negara lain di Asia Tenggara. Lagu-lagunya yang sangat dikenal antara lain “Memories of Our Dream”, “What Am I Living For”, “Mother Of Mine”, “Two Lovely Flowers”, “Since You’ve Been Gone”, dan masih banyak lagi lagu-lagu dalam bahasa Tagalog.
Saking populernya lagu-lagu Eddie Peregrina di tanah air di awal tahun 1970-an, seniman yang juga wartawan Remy Sylado menyebut Eddie Peregrina dan Victor Wood sebagai penyanyi “bakiak”. Lagu-lagu dua penyanyi itu dianggap cengeng dengan dasar musik yang terlalu sederhana. Patokan nadanya hanya tiga, atau istilahnya lagu tiga grip.
Sementara, di masa itu, tengah menguat musik rock yang kiblatnya ke Amerika dan Inggris. Nada-nada musiknya variatif meski “njlimet”. Tapi siapa yang mau menghadang? Eddie Peregrina dan Victor Wood tak ubahnya tamu tak diundang, mereka mencuri hati jutaan penggemarnya di Indonesia.
Victor Wood
Victor Wood tak kalah punya pesona tersendiri bagi penggemarnya di Indonesia. Selain memiliki paras tampan dengan dagu belah, penyanyi yang kini berusia 74 tahun itu juga dikenal sebagai aktor, dan terakhir terjun ke dunia politik.
Lagu-lagu Victor Wood yang populer antara lain “Fraulein”, “Carmelita”, “I’m Sorry My Love”, “Malupit Na Pag-Ibig”, serta sederet lagu-lagu penyanyi besar seperti Matt Monroe, Frank Sinatra, Paul Anka dan Engelbert Humperdinck yang ia cover.
Tahun 1973, Victor Wood sempat menggelar konser perdananya di Gelora Pancasila, Surabaya, Jawa Timur. Setahun setelahnya, penyanyi kelahiran Buhi, Camarines Sur, Filipina itu merekam 20 lagu dalam bahasa Indonesia. Lagu-lagu populernya seperti “Carmelita”, “Fraulein” dan “I’m Sorry Me Love” (“Maafkan Sayang”), ia nyanyikan kembali dalam bahasa Indonesia.
Baca juga: Duet Bareng Delon, Christian Bautista Rilis ‘We Are Here’
Tahun 1980, Victor Wood merekam album “Anak”. Lagu “Anak” milik Freddie Aquilar ia nyanyikan dalam bahasa Indonesia. Di album produksi Indo Jaya Production tersebut, Victor menyanyikan 15 lagu berbahasa Indonesia, di antaranya terdapat karya Rinto Harahap.
Tahun 1981, Victor Wood diketahui kembali merekam album bertajuk “Darling” di label musik Remaco milik Eugene Timothy. Album tersebut berisi 12 lagu. Masih ada nama Rinto Harahap sebagai pencipta lagu di album itu.
Freddie Aquilar
Sebenarnya, tidak banyak lagu Freddie Aquilar yang dikenal di Indonesia. Namun, satu lagu ciptaannya yang berjudul “Anak”, sangat luar biasa. Lagu balada ini diciptakan Freddie tahun 1978 dan populer sampai ke Jepang, Malaysia, Hong Kong, Eropa Barat dan tentu saja Indonesia.
“Anak” yang dalam bahasa Indonesia juga berarti anak, adalah lagu tentang perjalanan hidup seorang manusia. Sejak lahir, seorang anak disayang dan dirawat penuh cinta kasih oleh kedua orang tuanya. Tapi, saat dewasa, ia tumbuh jadi sosok yang keras hati, hingga membuat sang bunda menangis.
Lagu ini tak lain adalah kisah perjalanan Freddie sendiri. “Anak” dinyanyikan ulang dalam ratusan versi dan dalam 23 bahasa di seluruh dunia. Tahun 2006, lagu ini dicatat sebagai lagu rekaman paling laris dalam sejarah musik Filipina.
Di tahun tahun 1990-an, popularitas penyanyi-penyanyi asal Filipina sudah tidak sebesar era sebelumnya. Salah satu nama yang diketahui publik tanah air adalah Jose Mari Chan. Lagu-lagu penyanyi yang juga dikenal sebagai pengusaha itu antara lain “Beautiful Girl” dan “Please Be Careful With My Heart” (bersama Regine Velasquez).
Nama Maribeth Pascua muncul di tahun 1993, dan mencuri perhatian pecinta musik Indonesia lewat single lama milik Sabah Habas Mustapha yang berjudul “Denpasar Moon”. Setahun setelah itu, penyanyi asal Bayombong, Filipina itu kembali merilis single “Born To Sing”. Lebih dari 20 tahun Maribeth tinggal di Indonesia, ia lebih banyak membagi kisah pribadinya di media hiburan tanah air.
Salah satu penyanyi asal Filipina yang juga cukup punya nama di Indonesia, bahkan di dunia adalah Lea Salonga. Ia meraih sukses secara internasional setelah berduet dengan Brade Kane membawakan soundtrack film “Aladdin”, “A Whole New World” tahun 1992. Karya Lea Salonga lainnya yang populer di Indonesia adalah lagu “We Could Be In Love” (masih duet dengan Brade Kane tahun 1995).
Uniknya, meski banyak penyanyi Filipina yang populer di Indonesia sejak tahun 1970-an, tapi tidak satu pun penyanyi kita yang dikenal di negara beribukota Manila itu. Padahal, jika dibandingkan, di masa yang sama, Indonesia juga memiliki banyak penyanyi dengan talenta besar.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.