Ceknricek.com — Kabar duka menyelimuti masyarakat Tanah Air. Istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, meninggal dunia di Singapura di National University Hospital (NUH), Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu setempat.
Ani Yudhoyono, lahir pada 6 Juli 1952. Ia anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Hj. Sunarti Sri Hadiyah. Menikah dengan SBY pada tanggal 30 Juli 1976, ketika mempelai pria baru dilantik menjadi Perwira TNI lulusan terbaik.
Almarhumah pernah memegang jabatan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial di Persit Kartika Chandra Kirana (Persatuan Istri Tentara), Dharma Pertiwi, dan Dharma Wanita selama SBY menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan era Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Sumber: Istimewa
Ibu Negara (2004-2014) ini memperoleh anugerah sebagai Tokoh Peduli Peningkatan Kecerdasan Anak 2014 dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.
Penghargaan diberikan atas kerja keras dan pengabdian Ibu Ani selaku Ketua Dewan Pembina Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) saat itu dalam memprakarsai dan menyinergikan kekuatan bangsa untuk meningkatkan kecerdasan anak Indonesia.
Ibu Ani memimpin pelaksanaan Program “Lima Pilar SIKIB” terdiri atas Indonesia Pintar, Indonesia Hijau, Indonesia Sehat, Indonesia Kreatif dan Indonesia Peduli.
LKBN Antara menilai, apresiasi dan penghargaan sangat layak diberikan kepada Ibu Negara yang selama hampir 10 tahun menjalankan misi membantu mencerdaskan anak bangsa.
Sumber: Istimewa
“Di tengah kesibukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara masih sempat memimpin proyek raksasa kemanusiaan,” kata Direktur Pemberitaan LKBN Antara Akhmad Kusaeni yang juga Ketua Komite Award 2014.
Secara khusus, LKBN Antara menyampaikan penghargaan terhadap Program Indonesia Pintar. Dalam program dengan motto “Gemar Membaca Meraih Cita-Cita”, Ibu Ani memimpin dengan misi utama memberantas buta huruf, kebodohan, dan menyejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia terutama kaum perempuan dan anak-anak.
Sumber: Istimewa
Indonesia Pintar menjangkau daerah yang tidak terjangkau (to reach the unreached), dan diimplementasikan dalam aksi nyata di lapangan berupa Mobil Pintar, Motor Pintar, Kapal Pintar, dan Rumah Pintar.
Program Rumah Pintar sudah memiliki payung hukum berupa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013. Rumah Pintar tidak hanya menginsipirasi UNESCO, salah satu lembaga di bawah naungan PBB, tetapi juga akan dijalankan di Timor Leste dalam memberikan pendidikan nonformal yang inklusif.