Ceknricek.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa izin maskapai perusahaan asing nantinya harus bekerja sama dengan entitas lokal. Menurut dia saran Presiden Jokowi untuk memasukkan perusahaan maskapai asing bagus karena dengan bertambahnya pemain, industri penerbangan bisa bersaing lebih baik.
Hal ini sesuai dengan teori ekonomi, supply dan demand. Semakin banyak tersedianya pilihan maka semakin beragam harga yang ditawarkan, termasuk tersedianya harga ekonomis.
“Saran presiden untuk maskapai asing, itu saran yang baik karena bukan asingnya, tetapi kompetisinya. Kompetisi itu kalau ada, maka ada keseimbangan baru demand and supply. Harga akan jadi lebih fair. Kalau supply sedikit, demand
Lebih lanjut, ia menjelaskan bila perusahaan maskapai asing mau masuk maka ada izin yang mesti dipatuhi, yakni bekerja sama dengan perusahaan lokal.
“Perusahaan mana pun terkait asing, harus 51%. Ownership (kepemilikan)-
Ia juga berencana agar para perusahaan maskapai asing tak hanya membuka penerbangan pada rute ‘gemuk’ melainkan juga je daerah perintis. Maka dari itu, harga juga akan lebih terjangkau.
“Berikutnya juga ada cross subsidi, masuk Indonesia ke rute dalam Jawa tapi harus juga rute ke daerah perintis. Lagi dibahas sekarang,” tutup dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hal itu patut dicoba untuk memberi persaingan di dalam negeri. Meski nantinya ada risiko terjadinya kesulitan bersaing oleh maskapai.
“Risiko apa, tentu maskapai penerbangan bisa berteriak. ‘huaa ini jadi susah’,” ungkap dia di kediamannya, Jakarta, Rabu (5/6).
Hanya saja, Darmin menilai usulan tersebut bisa dipertimbangkan guna menurunkan harga tiket. Sebab, saat ini hanya terdapat dua pemain yang mengusai penerbangan di dalam negeri, yakni Garuda Indonesia dan Lion Air.
Semakin banyak maskapai di dalam negeri maka harga tiket diharapkan bisa tertekan turun.
“Struktur pasar duopoli, Garuda dan Lion Air. Dia nggak akan bisa naikkan jauh-jauh karena saingan yang ada. Idenya adalah kalau struktur pasar cenderung memberikan power kekuatan di produsen maka jawabannya adalah undang saingannya supaya dia teken, turunkan harga itu dia,” ujar Darmin.
“Sekarang pemerintah milih apa. Pemerintah tidak hanya pikir produsen tapi konsumen. Kenaikan itu tidak akan terjadi setajam itu kalau pasar nggak duopoli,” kata Darmin.